Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko saat menyampaikan orasi kebangsaan pada Tabligh Akbar Majelis Kyai dan Santri Pembangunan Cirebon, Rabu (9/11).
Cirebon – Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko menyampaikan orasi kebangsaan pada acara Tabligh Akbar Majelis Kyai dan Santri Pembangunan Cirebon, yang digelar di Panggung Budaya Gua Sunyaragi, Rabu (9/11).
Pada orasinya, Moeldoko mewanti-wanti masyarakat agar tidak terpengaruh dan terjebak dalam politik adu domba. Terlebih, sebentar lagi Indonesia akan memasuki tahun politik, yakni pada 2024.
“Di tahun politik akan ada kontestasi, kubu-kubuan. Pesan saya, hindari yang namanya politik adu domba. Karena kalau kita sampe masuk di dalamnya semua akan ribet, dan negara menjadi tidak stabil,” pesan Moeldoko.
Panglima TNI 2013-2015 ini menegaskan, Indonesia sangat membutuhkan stabilitas di segala bidang. Baik politik, ekonomi, sosial, maupun keamanan. Situasi tersebut, tegas dia, harus bisa diciptakan demi meningkatkan investasi.
Moeldoko menambahkan, pemerintah telah bekerja keras untuk menaikkan nilai investasi baik dari dalam maupun luar negeri, agar pembangunan merata dan bisa membuka lapangan kerja. Di mana, saat ini angkatan kerja baru per tahun mencapai 2,5 juta orang.
Selain menjaga kondisi negara tetap stabil, terang Moeldoko, pemerintah juga melakukan harmonisasi 78 Undang-Undang melalui pendekatan Omnibus Law untuk memberikan kepastian regulasi dan kemudahan berusaha. Selain itu, pemerintah juga terus membangun infrastruktur baik di darat, laut, dan udara, agar terjadi efisiensi biaya logistik.
“Biaya logistik supply chain kita dua puluh lima persen lebih tinggi dibandingkan negara di Asean,” terangnya.
Moeldoko yang baru mendapat amanah menjadi pembina majelis Kyai dan Santri Pembangunan Cirebon tersebut juga mengajak seluruh masyarakat untuk bergandeng tangan dan bahu-membahu membantu pemerintah dalam peningkatan investasi di Indonesia.
“Saya harap bapak – ibu jamaah bisa tetap menjaga stabilitas negara kita. Jangan gontok-gontokan. Kita harus solid. Apalagi sekarang kita sedang menghadapi tantangan global yang tidak mudah,” pungkas Moeldoko. Rizaldy/KSP)