Musrenbang di Kecamatan Luyo, Polman, Selasa (7/3).
Polman, mandarnews.com – Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tahun 2023 terlaksana di empat kecamatan, yaitu Wonomulyo, Tapango, Mapilli, dan Luyo, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Selasa (7/3).
Perwakilan masyarakat atau delegasi desa/kecamatan masih mengemukakan aspirasi pembangunan rehabilitasi infrastruktur, jalan, dan jembatan. Pembenahan fasilitas kesehatan, sekolah, serta sarana dan prasarana pertanian pun menjadi usulan pada Musrenbang tahun ini.
Hadir pada kegiatan ini, Bupati Polman, Sekretaris Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), unit perangkat kerja terkait, perwakilan desa atau kecamatan, Tentara Nasional Indonesia-Kepolisian Republik Indonesia (TNI-Polri), juga pemerintah desa dan kecamatan.
Bupati Polewali Mandar (Polman) Andi Ibrahim Masdar (AIM) mengatakan, untuk pembangunan Polman secara bersama-sama, mulai dari desa hingga ke kabupaten, meminta agar hasil Musrenbang mendapatkan sesuatu yang menggembirakan, yang belum selesai dapat terselesaikan bersama-sama, termasuk pokok-pokok pikiran (pokir) DPRD.
“Aspirasi dan usulan mesti melalui Musrenbang kendati sudah dibicarakan tahun lalu, namun tetap dimasukkan tahun ini, meskipun tahun lalu telah dianggarkan untuk pengaspalan jalan namun terkendala teknis,“ ujar AIM.
Ia pun menyayangkan ketidakhadiran DPRD Polman di Musrenbang Kecamatan Mapilli. Pasalnya, pokir DPRD mengemuka di Musrenbang sehingga pada pembahasan penganggaran pembangunan di DPRD diharapkan tidak terdapat pertentangan antara hasil Musrenbang dan pokir DPRD.
Camat Mapilli Rahmat Rubianto mengungkapkan, segala bentuk usulan masyarakat melalui perpanjangan tangan desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) terjawab di Musrenbang dan hampir 80 persen yang menjadi prioritas usulan kecamatan.
“Jalan di Desa Bonra satu kilometer, UPTD PKM, jalan tani, Pustu, sekolah yang rusak, insya Allah tahun ini akan dikerjakan,” sebut Rahmat.
Di tempat terpisah, dalam Musrenbang Kecamatan Luyo Wakil Ketua DPRD Polman Hamzah Syamsuddin berharap, Musrenbang sebagai tempat diskusi perencanaan pembangunan yang benar, aspirasi dari masyarakat tingkat bawah.
“Kita berkumpul dan musyawarah telah dilakukan di tingkat desa dengan membawa surat yang membawa usulan prioritas. Harap Musrenbang tidak hanya menggugurkan kewajiban, melainkan betul-betul aspirasi dari bawah yang digodok dari bawah, prioritas mana yang diakomodir pemerintah. Mari ramu prioritas dari masyarakat,” ucap Hamzah.
Menurut Hamzah yang juga Ketua Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (PERPADI) Polman mengatakan, pengamanan gabah atau beras dan nasib petani daerah ini harus menjadi perhatian prioritas. (Aty)
Editor: Ilma Amelia