
Warga Desa Lenggo yang sakit atau ingin melahirkan harus ditandu menuju fasilitas kesehatan karena jalanan terlalu rusak sehingga berisiko jika dilalui menggunakan kendaraan. (Sumber foto: kumparan.com)
Polewali Mandar, mandarnews.com – Demi menjadikan akses dari dan menuju desanya lebih layak dilalui, warga Desa Lenggo membutuhkan alat berat ekskavator.
“Kami minta alat berat ekskavator untuk membersihkan jalan, masyarakat siap menanggung biaya bahan bakarnya,” ungkap perwakilan warga Desa Lenggo, Muh. Yusuf, Jumat (11/4/2025).
Permintaan tersebut disampaikan Muh. Yusuf dalam rapat dengar pendapat (RDP) membahas jalan rusak bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Polewali Mandar di ruang aspirasi DPRD.
Bukannya tanpa alasan Muh. Yusuf mengemukakan permintaan itu. Pasalnya, sejak 10 tahun lalu, jalan di desanya sering dijanjikan akan diperbaiki. Namun, hingga saat ini belum direalisasikan.
Oleh karena itu, peristiwa orang sakit atau ibu-ibu akan melahirkan yang harus ditandu belasan kilometer menuju fasilitas kesehatan sering terjadi akibat akses yang tidak memadai.
“Di pemerintahan 10 tahun terakhir, Lenggo selalu dijanjikan tapi belum juga ditepati sampai sekarang,” imbuh Muh. Yusuf.
Merespons permintaan tersebut, Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Polewali Mandar, Husain Ismail, belum bisa mengiyakan karena semua ekskavator milik PUPR dalam kondisi rusak.
“Yang digunakan dalam penanggulangan bencana adalah ekskavator yang disewa dari pengusaha,” ujar Husain.
Ia menerangkan, alat berat dapat diturunkan jika ada surat mengenai darurat bencana yang dimasukkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). (ilm)