
Divisi Pendidikan PEKKA Mamasa, Lidia Datubulawan
Mamasa, mandarnews.com- Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Mamasa dinilai cuek kepada Serikat Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) Mamasa. Penilaian mereka diambil setelah beberapa kali menemui Pemda Mamasa yang dianggap kurang mendapat respons.
Hal tersebut dikatakan oleh Divisi Pendidikan PEKKA Mamasa, Lidia Datubulawan saat diwawancarai di kediamannya, Senin (25/3/2019).
“Ada beberapa instansi yang telah kami temui, yakni Dinas Sosial, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, dan Dinas Pemberdayaan Perempuan,” ujar Lidia Datubulawan.
Ia mengaku telah menjelaskan kepada instansi yang ditemuinya bahwa Serikat PEKKA adalah organisasi sosial untuk membantu perempuan yang berprofesi sebagai kepala keluarga.
Organisasi PEKKA berpusat di Jakarta, kemudian dibawa ke Mamasa 6 tahun lalu oleh Direktur PEKKA bernama Ani dan akhirnya dikelola oleh beberapa pengurus asal Mamasa. Serikat PEKKA sendiri bergerak untuk memfasilitasi perempuan jika ada keperluan mekanisme atau pengurusan yang membutuhkan pendampingan.
“Kami juga mengumpulkan data perempuan yang berprofesi sebagai kepala keluarga yang tidak memiliki jaminan kesehatan, Kartu Tanda Penduduk (KTP), dan juga yang butuh bantuan sosial,” kata Lidia lagi.
Namun, karena kurangnya respon dari Pemda Mamasa, kecuali di beberapa desa di Kecamatan Balla serta pihak kecamatan Balla yang menyambut baik, Serikat PEKKA akhirnya mengumpulkan data sendiri tapi belum maksimal.
“Serikat PEKKA juga merupakan sekolah kader bagi perempuan yang berprofesi sebagai kepala keluarga yang mempelajari tentang Serikat PEKKA, pendalaman organisasi Serikat PEKKA, dan perjuangan hak-hak perempuan,” jelas Lidia.
Ia membeberkan, tahun 2018 lalu pihaknya mengundang beberapa instansi untuk memberikan penjelasan mengenai Serikat PEKKA kepada peserta yang terdiri dari perempuan yang tidak mampu atau tidak memiliki surat keluarga, misalnya KTP dan Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Sosial Imanuel mengatakan, pihaknya telah beberapa kali menghadiri undangan dari Serikat PEKKA.
“Kami sudah dua kali menghadiri undangan dari Serikat PEKKA,” tukas Imanuel kepada mandarnews.com.
Menurutnya, pihaknya juga berpartisipasi memberikan penjelasan mengenai Serikat PEKKA dalam pertemuan di tahun 2018 lalu. (MG-2)
Editor : Ilma Amelia