“Kebudayaan dapat mengasah sensitivitas anak sejak dini. Kita harus mengenal minat (anak), kita harus mengenal kecenderungan dirinya untuk mengarah kepada keindahan. Orang yang selalu cenderung kepada keindahan, hatinya lebih halus, dia akan paham, bisa mengerti orang lain. Saya perhatikan biasanya anaknya logikanya bagus, meskipun tidak pandai sekali namun dia mempunyai kekuatan untuk berlogika. Dia mengerti konsep sebab akibat dari suatu peristiwa,” ucap Arief.
Sayembara Buku Harian Bergambar Enikki dari Indonesia telah memperoleh delapan pemenang terbaik, yaitu:
1) Fatih Qatrunnada, School of Life Lebah Putih, Salatiga, Jawa Tengah;
2) Michelle Fiona, SDK 10 Penabur, Jakarta Utara, DKI Jakarta;
3) Christabella Winna Gozali, SD Kalam Kudus, Padang, Sumatera Barat;
4) Putu Lingga Adi Wahyu, SDN 2 Batuan, Gianyar, Bali;
5) Syaza Ghaisani Allegra, SD 2 Yayasan Pupuk Kaltim, Bontang, Kalimantan Timur;
6) Azlia Chalula Rheisa Cahyani, SDN 03 Klegen, Madiun, Jawa Timur;
7) Seilla Kalyana Aziz, Al-Fikri, Bekasi, Jawa Barat; dan
8) Kenzie Lorenzo, Sanggar Ananda, Bandung, Jawa Barat. (rilis Kemendikbud)
Editor: Ilma Amelia