
Ilustrasi : kemendesa.go.id
Majene, mandarnews.com – Sejumlah kepala desa resah lantaran alokasi dana desa di desa mereka untuk tahun 2018 akan berkurang.
Keresahan ini muncul setelah beredar kabar di kalangan kepala desa tentang adanya pengurangan tersebut. Namun yang paling membuat mereka resah, karena pengurangan ini tidak menyeluruh di setiap desa. Pasalnya, ada desa yang anggarannya meningkat dari tahun sebelumnya
“Ada informasi beredar tentang kucuran dana desa dari pusat tahun 2018 akan turun, padahal kita tahu dana desa sekabupaten Majene naik tahun ini,” ucap Saripuddin kepala desa Paminggalan, saat ditemui pekan lalu.
Kata Saripuddin, berdasarkan indikator dari jumlah penduduk miskin, luas wilayah dan keterjangkauan wilayah, hal itu tidak pantas dan tidak realistis jika ada yang turun dan naik anggaranya.
“Ini akan mempengaruhi apa yang telah direncanakan di desa, jadi kita berencana ketemu langsung bapak bupati untuk mengkonfirmasi ini,” cetus Sekretaris Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Majene ini.
Sementara itu bendahara Apdesi Majene, Ruslan mengatakan pengurangan dana desa ini imbasnya akan sangat besar bagi pembangunan di desa khususnya program yang sifatnya urgen.
“Soalnya kami sudah ada rancangan di desa, itu terancam tidak akan berjalan atau bisa dibilang akan hilang,” imbuh kepala desa Tubo Selatan ini.
Lebih lanjut ia menjelaskan, saat ini pemerintah desa dituntut meningkatkan pemberdayaan di desanya, salah satunya dengan adanya pelipahan tanggungan biaya jaminan kesehatan yang senilai Rp 70 – 100 juta perdesa.(Ashari)