
Pelantikan pengurus HMI MPO Cabang Majene, Sabtu (5/6/2021) di ruang pola Kantor Bupati Majene.
Majene, mandarnews.com – Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Majelis Penyelamat Organisasi (MPO) Cabang Majene periode 2021-2022 dilantik, Sabtu (5/6) di ruang pola Kantor Bupati Majene.
Ada lima nama yang dilantik sebagai pengurus HMI MPO Cabang Majene periode 2021 – 2022, yakni Rosadi sebagai Ketua Umum HMI MPO Cabang Majene, Suhardi Sekretaris Umum, Nursalam Bendahara Umum, Herianto Kajian dan Kaderisasi serta Aslam Advokasi.
Pelantikan dilakukan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Pengurus Besar HMI (PB HMI) Uky Sukarman dan dihadiri langsung perwakilan Bupati Majene, Andi Amran selaku Asisten II Sekretariat Daerah, mewakili Kepala Kepolisian Resor Majene, mewakili Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 1401 Majene, Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Napirman, anggota DPRD Majene Budi Mansur, perwakilan Pemuda Muslim Indonesia, serta para Cipayung dan berbagai organisasi mahasiswa.
Rosadi sebagai pimpinan baru HMI MPO Canag Majene mengatakan, pelantikan sengaja mengusung tema “Optimalisasi Gerakan HMI dalam Mengenal Pembangunan Daerah Berlandaskan Khitah Perjuangan”.
“Ada dua poin besar yang paling urgen yang saya sampaikan, pertama adalah gerakan internal dan kedua gerakan eksternal. Khusus internal HMI Cabang Majene, gerakan internal yang akan kita lakukan ke depan adalah penguatan intelektual dengan cara mengajak atau bersinergi kepada senior-senior yang berkompeten pada ilmu masing-masing, belajar dan memberikan evaluasi dari pengurus-pengurus sebelumnya bahwa kita lebih fokus pada gerakan yang tidak konstruktif,” jelas Rosadi.
Selain itu, Rosadi juga mengajak kader untuk memperkuat ukhuwah islamiah serta memperbaiki komunikasi satu sama lain.
Sementara untuk gerakan eksternal, ujar Rosadi, HMI harus bisa menjadi sentrum gerakan di Kabupaten Majene.
“Tapi bukan berarti mengabaikan dan ingin keluar dari barisan yang telah dibangun,” sebut Rosadi.
Ia pun berharap agar senior-senior HMI yang ada di parlemen Majene untuk bisa menjadi mitra kritis, apalagi sudah pernah merasakan namanya menjadi mahasiswa dan bergelut di dunia pergerakan.
Langkah strategis yang bisa ditempuh untuk bisa menjadi mitra kritis, ucap Rosadi, adalah dengan mengajak dan melibatkan para pimpinan organisasi mahasiswa jika melaksanakan musyawarah.
“Kita harus bisa good governance dan itu bisa terjadi ketika ada transparansi dan akuntabel. Sehingga aspirasi harus tetap terbuka,” tandas Rosadi.
Rosadi juga berpesan pada para Cipayung untuk ke depan bisa lebih bersinergi. Jika perlu, membuat lembaga untuk bisa mengedukasi masyarakat, mengedukasi diri pribadi seperti halnya kajian politik.
Sementara Napirman selaku mantan Ketua Umum HMI Cabang Majene berharap agar pelantikan pengurus HMI baru tidak hanya seremonial belaka tapi betul-betul mampu merealisasikan program-program organisasi.
“Apa yang diucapkan saat dilantik itu memiliki tanggung jawab yang besar. Kita harus siap berkorban bahkan menderita,” jelas Napirman.
Apalagi HMI, lanjutnya, merupakan organisasi yang cukup lama dan telah melahirkan kader-kader yang berkualitas dan mempunyai peran besar dalam pembangunan bangsa.
“Sehingga tidak menutup kemungkinan agar adik-adik yang ada di sini akan menjadi regenerasi yang baru untuk mengemban amanah dan mampu bersinergi dengan pemerintah, baik bersinergi dalam mitra kritis atau pun bersinergi dalam hal memberdayakan masyarakat,” tutup Napirman.
Pelantikan pengurus HMI MPO Cabang Majene sesuai dengan Surat Mandat dari PB HMI nomor :297/A/SEK/10/1442.
(Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia