
Penulis : Nurmuddatstsir
(Mahasiswa Pascasarjana IAIN Pare Pare)
Diera teknologi yang maju saat ini, media sosial telah mengubah cara kita berinteraksi, menerima informasi, bahkan menyebarkan ajaran agama.
Peran social media dalam penyampaian dakwah adalah fenomena yang Signifikan dalam konteks perkembangan teknologi dan komunikasi modern. Social media tidak hanya menjadi platform untuk interskdi social, tetapi juga menjadi saluran yang efektif para da’I untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah kepada khalayak atau mad’u yang lbih luas.
Dakwah berakar dari kata da’a-yad’u-da’watan, artinya ”mengajak” atau ”menyeru”.
Secara terminologis, Dakwah adalah mengajak atau menyeru manusia agar menempuh kehidupan ini di jalan Allah Swt, berdasarkan ayat Al-Quran:
Artinya :
“Serulah oleh kalian (umat manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah, nasihat yang baik, dan berdebatlah dengan mereka secara baik-baik…” (QS. An-Nahl:125).
Dakwah merupakan kewajiban setiap umat Islam. Itulah sebabnya Islam disebut ”agama dakwah”. Artinya, agama yang harus disebarkan kepada seluruh umat manusia. Hal itu antara lain diisyaratkan dalam Hadis.
Sampaikanlah dariku walaupun hanya satu ayat” dan “Katakanlah kebenaran itu walaupun rasanya pahit/berat” (H.R. Ibnu Hibban)
Adapun Jenis dakwah diantara lain:
1. Dakwah bil lisan
Dakwah dengan lisan adalah dakwah yang disampaikan melalui komunikasi (berbicara), seperti ceramah, pengajian, atau khutbah.
2. Dakwah bil Hal
Ini adalah ajakan dalam bentuk amal dan praktek, yang berkontribusi terhadap kelangsungan umat manusia dalam banyak hal. Salah satu contohnya memberi bantuan moril atau materil.
3. Dakwah bil Qalam
Da’wah bil Qolam adalah dakwah yang disampaikan melalui tulisan yang diterbitkan atau dipublikasikan melaui media massa, buku, buletin, pamflet, dan lain-lain.
4. Dakwah bil qudwah
Metode dakwah melalui sikap, tindakan, keteladanan. Misalnya, mulailah shalat segera setelah mendengar adzan, membantu fakir miskin dll.
Dalam hal ini dakwah Islam melalui platform media sosial seperti TikTok , Youtube dan Instagram menjadi fenomena menarik yang bisa dibahas lebih lanjut.
hal ini membahas bagaimana dakwah melalui media sosial berperan dalam konteks Islam dan mengidentifikasi perspektif dan tantangan yang ditimbulkan dalam fenomena ini.
Allah azza wajala memberikan kemudahan dalam melakukan kegiatan dakwah melalui berbagai alat dan media.
Salah satu cara untuk berdakwah adalah dengan menyebarkannya melalui sosial media seperti TikTok , Youtube dan Instagram. Salah satu keuntungan utama dakwah melalui sosial media adalah akses yang lebih cepat dan lebih luas Penyebarannya. Pesan-pesan dakwah dapat dengan cepat disebarkan dengan melalui video pendek, atau poster-poster yang sudah didesain sekreatif mungkin.
Dakwah melalui social media khususnya TikTok, youtube dan Instagram akan menambah dimensi baru dalam upaya penyebaran ajaran agama.
Penggunaan media sosial sebagai media dakwah dapat memberikan dampak dan nilai negatif sekaligus positif bagi umat Islam.
Dampak dan nilai positif yang didapat dari dakwah melalui media sosial antara lain kemudahan mngakses media sosial dimana masyarakat dapat mengakses informasi keislaman dan mempelajari ajaran Islam kapanpun dan dimanapun.
Dakwah melalui media sosial mempunyai potensi yang positif, namun juga terdapat tantangan yang negati.
Salah satunya adalah potensi konten yang tidak akurat dan tidak jelas sumbernya, atau bahkan isi dakwahnya menyesatkan mad’u.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memperoleh keterampilan khusus untuk mengevaluasi kebenaran informasi yang dilihat dan disajikan di media sosial.
Selain itu, risiko penggunaan media sosial yang berlebihan juga harus dipertimbangkan.
Waktu yang diperlukan untuk mengonsumsi konten-konten ini dapat mengganggu keseimbangan antara ibadah, pekerjaan, dan aktivitas kehidupan nyata.
Dengan social media Peluang untuk menjangkau mad’u yang lebih luas dengan pesan-pesan islami dan mnyebarkan agama islam semakin luas.
Namun para pelaku dakwah harus tetap menjaga keutuhan nilai-nilai agama dalam setiap konten yang mereka publikasikan atau yang mereka hasilkan.
Oleh karena itu, dakwah melalui media sosial harus dilakukan secara etis dan bertanggung jawab, serta da’I selalu menjamin kebenaran dalam hal yang disampaikan.
Secara keseluruhan, social media mmiliki potensi besar sebagai alat dalwah yang efektif, tetapi perlu dijalankan dengan tanggung jawab dan kesadaran akan dampaknya. Dengan memanfaatkan fitur-fitur positifnya, social media dapat menjadi sarana yang kuat untuk memperkuat nilai-nilai ke agamaan dan membangun komunitas yang saling mendukung.
Itulah peran social media dalam penyampain dakwah, Yang harus dimiliki oleh para da’I ketika menyampaikan informasi keagamaan kepada mad’u agar pesan yang kita sampaikan kepada mad’u / masyarakat dapat diterima dengan baik dan mudah diterima serta dipahami oleh masyarakat awam dalam menyebarkan agama islam terutama dalam penyampain dakwah di social media. (*)