Massa aksi membuat lingkaran dan memblokade jalan di Tugu Pahlawan Kota Majene sebagai lokasi aksi unjuk rasa, Kamis (28/10).
Majene, mandarnews.com – Memeringati Hari Sumpah Pemuda setiap 28 Oktober, puluhan pemuda-pemudi di Kabupaten Majene yang tergabung dalam Solidaritas Perjuangan Mahasiswa Majene (SPMM) turun ke jalan melakukan aksi unjuk rasa, Kamis (28/10/2021) di Tugu Pahlawan Kota Majene.
Sebanyak 16 tuntutan yang dilayangkan oleh massa aksi saat berorasi terkait dengan pengambilan kebijakan dan banyaknya permasalahan di Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Majene saat ini.
Dalam penyampaian orasi oleh salah satu massa aksi dikatakan bahwa hari ini mereka turun ke jalan untuk mengawal masyarakat Majene yang selama ini tertindas oleh penguasa yang tidak bertanggungjawab.
Orator juga menegaskan, aksi yang dilakukan semata-mata untuk kepentingan rakyat, menuntut kejelasan dari Pemkab Majene.
Koordinator Lapangan Ramli menyampaikan, ada 16 tuntutan yang ditegaskan dalam aksi unjuk rasa kali ini, yaitu:
1. Mencabut surat edaran Dinas Sosial (Dinsos) terkait syarat vaksinasi bagi penerima Program Keluarga Harapan (PKH);
2. Menghapus pasal dalam nota kesepahaman videotron Pemkab Majene dengan pihak swasta yang mewajibkan 34 organisasi perangkat daerah (OPD) wajib beriklan;
3. Bubarkan Staf Khusus Bupati Majene;
4. Meminta agar penyaluran dana stimulan korban gempa dipercepat;
5. Selesaikan persoalan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan Jaminan Persalinan (Jampersal);
6. Wujudkan reforma agraria sejati;
7. Meminta agar armada bus sekolah ditambah;
8. Meminta agar armada pemadam kebakaran ( Damkar) ditambah;
9. Menagih janji Bupati untuk menghentikan reklamasi pantai;
10. Meminta agar dilakukan pembangunan jembatan Salutahongan-Lombang Timur sebagai penghubung dua desa;
11. Meminta agar bantuan pembangunan sekolah yang rusak akibat gempa dipercepat;
12. Meminta agar Pemkab melakukan evaluasi kembali terkait pembangunan drainase;
13. Meminta agar memprioritaskan pembangunan jalan Ulumanda;
14. Meminta Pemkab agar melakukan penambahan unit ambulans;
15. Meminta agar mempercepat pembangunan hunian layak bagi masyarakat sedang mengungsi, yaitu warga Aholeang dan Rui, utus tenaga kesehatan, dan percepat penyediaan air bersih untuk relokasi Aholeang dan Rui; dan
16. Wujudkan Majene sebagai Kota Pendidikan.
Aksi juga diwarnai tindakan pembakaran ban bekas sebagai simbol perlawanan massa aksi terhadap pemerintah.
Beberapa organisasi kepemudaan yang terlibat dalam SPMM adalah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Liga Mahasiwa Nasional untuk Demokarasi (LMND), Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI), dan Gerakan Mahasiswa Nasional lndonesia (GMNI) Majene. (Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia