
Foto bersama seusai penyerahan cendramata bagi guru dan tendik purna bhakti.
Majene, mandarnews.com – Unit Pengelola Teknis Dinas (UPTD) Sekolah Menengah Atas Negeri I (SMAN I) Majene menggelar penamatan peserta didik kelas XII tahun ajaran 2024-2025. Penamatan digelar di gedung Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP), Senin (5/5/2025).
Pejabat yang hadir dalam acara penamatan, di antaranya : Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Asisten I Setda Majene mewakili Bupati Majene, yang mewakili Cabang Dinas Pendidikan Sulbar Wilayah 1, Kadis Pendidikan Kab.Majene dan Kadis Pendidikan Sulbar di masanya, para kepala sekolah SMP/MTs dalam kota Majene. Hadir pula sesepuh UPTD SMA I Majene, serta orang tua/wali peserta didik.
Kepala SMAN I Majene, Muliadi S, S.Pd., MPd. dalam sambutannya menitipkan pesan kepada siswanya yang tamat belajar.
“Di perguruan tinggi, persaingan begitu ketat, hal ini merupakan tantangan buat kalian dan tidak mudah meraih sesuatu yang berharga tanpa melalui tantangan itu, ibarat pelaut ulung yang tak akan lahir tanpa menghadapi ombak yang besar,” pesan Muliadi.
Menuntut ilmu, sambung dia, sebuah petualangan yang membutuhkan pengorbanan, jangan takut mengalami kegagalan karena dari kegagalan itu bisa menghantarkan kita pada suatu kondisi di mana kita akan mampu melahirkan sebuah karya seperti yang dialami Thomas Alfa Edison seorang fisikawan yang mampu melakukan experimen sebanyak 6000 kali dalam menciptakan lampu dan sebanyak 1024 kali dalam menciptakan Iron Baterai.
“Menurut Multi Ali, ada tiga hal yang harus dimiliki yaitu Ilmu, Seni dan Iman. Artinya, dengan Ilmu hidup jadi mudah, dengan Seni hidup jadi indah dengan Iman hidup jadi terarah, jika ketiganya telah kita miliki maka kita berada dalam kecerdasan,” tambahnya.
Mewakili Bupati, Asisten I bidang Pemerintahan Drs.Mustamin dalam sambutannya menyampaikan permohonan maaf Bupati yang tidak berkesempatan hadir. Ia mengucapkan selamat kepada peserta didik yang telah berhasil lulus.
“Angka seratus persen adalah angka yang didambakan, kebahagiaan kepada orang yang menghantarkan kita hingga berhasil, siapakah itu ? ia adalah kedua orang tua dan guru yang telah membimbing dan memberikan yang terbaik,” kata Mustamin.
Ia berpesan agar jangan menyia-nyiakan waktu. Waktu satu jam adalah waktu yang cukup lama. Satu hari kehidupan di dunia maka nilainya sama dengan seribu tahun di akhirat.
“Semua akan merugi, mari kita ketuk pintu hati kita, manfaatkan waktu sebaik-baiknya bagaimanapun tingginya ilmu bagi yang telah tamat, guru yang pertama adalah kedua orang tua,” kata Mustamin.
Ia berpesan pula agar meneruskan perjuangan yang telah diajarkan oleh guru dan kedua orang tua. Orang tua adalah guru yang pertama yang telah mengajarkan kita mengaji, jika kamu lupa guru ngajimu maka kamulah yang palin durhaka kepada kedua orang tuamu.
“Pesan untuk semua anak-anaku di SMAN I Majene, Almarhum Baharuddin Lopa adalah bupati paling muda pada zamannya, beliau berkata jika ingin selamat dunia akhirat, jangan masukkan di mulutmu sesuatu yang kotor baik perkataan maupun makanan,” sebut Mustamin.
Kadisdikbud Prov Sulbar, Dr. Mithhar Thala Ali, S.Pd., M.Pd., dalam sambutannya mengingatkan agar kegiatan seperti seremonial penamatan agar tidak membebani urang tua siswa walaupun bersumber dari swadaya.
“Sekolahpun jika memiliki dana khusus untuk penyelenggaraan tak ada larangan, tetapi alangkah baiknya jika dana tersebut digunakan untuk peningkatan kwalitas dan mutu pendidikan,” pesan Mithhar kepada peneyelenggara penamatan.
Kepada siswa yang mengikuti penamatan, Mithhar menyampaikan tiga hal yang perlu dimiliki. Yang pertama adalah teknologi, tanpa ilmu teknologi maka kita tak akan maju dan berkembang. Kedua, Karakter. karakter yang baik dapat memiliki sikap santun cara berkomunikasi baik kepada guru dan temannya, bertanggung jawab. Dan yang ketiga adalah Agama, tanpa agama sebagai pedoman maka kehidupan kita tak terarah.
“Jika ketiganya telah dimiliki, kalian dianggap mampu, sudah mampu mandiri,” kata Mithhar.
Ia mengungkap problem yang bisa menghambat masa depan anak. Terkadang anak ingin merantau dan berusaha mencari lapangan kerja namun orang tua tak ingin melepaskan. Sehingga anak merasa terkungkung dalam keluarga sehingga bisa jadi terpuruk.
Olehnya itu, Mithhar berpesan kepada orang tua siswa agar berani melepas anak untuk memilih tujuan demi masa depannya sesuai kemampuan ilmu yang telah dimilikinya.
Usai sambutan-sambutan dilanjutkan pengumuman kelulusan kelas XII. Pengumuman disampaikan oleh Wakasek Akademik, Nurbaya, S.Pd., MM. Nurbaya juga sekaligus ketua panitia ujian SMAN I Majene. Sebanyak 235 orang peserta ujian telah dinyatakan lulus 100 persen.
Usai Pengumuman dilanjutkan pengalungan Seleppang dan penyerahan buku rapor pendidikan bagi peserta didik. Lalu pemberian plakat dan sertifikat bagi siswa berprestasi. Terakhir pemberian cendramata bagi guru dan tendik purna bakti. (Jufri)