PKMS Unsulbar memberikan edukasi kepada anak-anak pesisir di Majene, Sabtu (17/7/2021) dengan prokes.
Majene, mandarnews.com – Angka anak putus sekolah di berbagai daerah jadi perhatian serius pemerintah berbagai kalangan. Tingginya angka anak putus sekolah, seperti di daerah pesisir harus menjadi perhatian bersama.
Seperti yang dilakukan Tim Pengabdian Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) di pesisir Cilallang Kelurahan Pangali-ali, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Sulbar. Tim PKMS Unsulbar yang diketuai Mufti Hatur Rahmah menggelar Program Sekolah Pesisir Berbasis Kelompok Belajar Anak Nelayan.
Mufti mengatakan, berbagai kegiatan edukasi dilakukan bersama 28 anak peserta kegiatan yang merupakan anak nelayan setempat, di antaranya baca, tulis hitung (calistung), menggambar, dan kesenian yang diramu seperti belajar sambil bermain.
“Diramu dengan permainan interaktif dan penggunaan media pembelajaran seperti buku-buku bacaan yang bergambar, buku-buku pelajaran berbasis pop-up maupun augmented reality (AR) yang dapat menarik minat dan motivasi belajar anak-anak nelayan ini,” kata Mufti yang merupakan Dosen Pendidikan Biologi Unsulbar, Sabtu (17/7).
Mufti menyampaikan, kegiatan sekolah pesisir ini harus terus berkelanjutan. Tim PKMS akan melakukan stimulus dalam upaya menekan angka putus sekolah.
“Semoga semangat belajar anak-anak nelayan ini merupakan modal besar untuk mengubah pola pikir para orang tuanya agar lebih sadar pentingnya pendidikan,” harap Kepala Laboratorium Terpadu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unsulbar ini.
Dosen Pendidikan Biologi Unsulbar Nurhidayah mengatakan, anak-anak pesisir yang menjadi peserta dalam kegiatan edukasi ini sangat antusias.
“Antusias anak-anak nelayan ini sangat luar biasa, mereka selalu sudah ada di pinggir jalan menunggu kami datang di setiap jadwal sekolah pesisir ini,” kata Nurhidayah.
Edukasi yang didukung Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPM-PM) Unsulbar ini berlangsung secara intensif selama 3 pekan yang dimulai 5 Juli dan berlangsung hingga kini.
Edukasi ini akan didampingi sejumlah mahasiswa Pendidikan Biologi Unsulbar. Sekolah pesisir ini pun dimonitoring setiap bulan hingga Oktober mendatang dan berharap mampu menekan angka anak putus sekolah. (Rls)
Editor: Ilma Amelia