Plh Bupati Mamuju, H. Suaib.
Mamuju, mandarnews.com – Masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati Mamuju periode 2016-2021, H. Habsi Wahid dan H. Irwan Pababari berakhir pada 17 Februari 2021. Berdasarkan surat Gubernur Sulawesi Barat per tanggal 17 Februari 2021, Pelaksana Harian (Plh) Bupati Mamuju diisi oleh Sekretaris Daerah H. Suaib terhitung tanggal 18 Februari 2021 sampai dengan dilantiknya bupati terpilih yang rencananya akan dilaksanakan pada minggu keempat Februari 2021.
Dalam masa pengisian jabatan bupati tersebut, H. Suaib telah melakukan berbagai aktivitas kepemimpinan pemerintahan, di antaranya melaksanakan rapat koordinasi bersama tim posko transisi ke pemulihan pasca gempa, membuka Festival Anak Sulawesi Barat, mengunjungi Kantor Komando Distrik Militer (Kodim) 1418 yang dijadikan sebagai kantor sementara Dinas Pertanahan dan Pemukiman (Perkim) untuk meninjau langsung pendataan rumah warga yang terdampak gempa, dan melakukan pertemuan untuk membahas sejumlah agenda pemerintahan di masa jabatan bupati terpilih setelah dilantik nanti.
Saat melakukan kunjungan ke kantor sementara Dinas Perkim pada Kamis (18/2), H. Suaib memberikan tanggapan terkait jabatannya sebagai Plh Bupati.
“Yang kita lakukan dalam masa transisi ini adalah melakukan koordinasi dengan OPD teknis dan relawan agar dibuat program pemulihan pasca gempa sesuai dengan klaster yang telah dibagikan, kemudian program tersebut akan ditinjau apakah sesuai dengan kebutuhan dan selanjutnya dieksekusi,” kata H. Suaib di sela kegiatannya menyaksikan proses pendataan rumah warga.
Suaib menyampaikan ucapan terima kasih kepada relawan dan lembaga mitra atas perhatiannya terhadap masyarakat Mamuju selama menghadapi bencana.
“Teman-teman relawan sudah melakukan berbagai kegiatan kemanusiaan, baik itu berupa bantuan maupun kegiatan non fisik,” sebut H. Suaib.
Dalam kesempatan yang sama, H. Suaib menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamuju melibatkan sejumlah relawan dan lembaga mitra ini ke dalam tim posko transisi pemulihan pasca gempa Mamuju, termasuk di dalamnya Yayasan Karampuang, Blue Helmet, dan Palang Merah Indonesia (PMI) yang akan menjadi jembatan antara pemerintah dan lembaga relawan lainnya.
Dengan dilakukannya kerja sama ini, diharapkan agar terjalin sinergitas yang dapat membantu Mamuju dan seluruh masyarakatnya untuk segera bangkit kembali setelah mengalami bencana gempa 6.2 SR pada 15 Januari lalu. (rls)