Hal ini, lanjut Kepala Negara, sama dengan negara Indonesia yang sangat beragam dengan bermacam-macam suku, agama, etnis yang hidup dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote.
“Saya senang pagi hari ini saya bisa memakai baju ini (red:cheongsam). Ketua panitianya pakai baju tradisional Jawa. Ini kan dibalik-balik. Menteri-menteri juga, silakan Pak Menteri coba, Pak Mensesneg, Pak Menko PMK. Pakai baju adat Tionghoa Pak Menko PMK tapi pakai peci,” tutur Presiden.
Kepala Negara menerangkan, kondisi yang beragam ini tidak ada selain di Indonesia dengan keragaman 714 suku dan lebih dari 1.100 lebih bahasa daerah.
“Ini yang patut kita syukuri bahwa meskipun kita beraneka ragam tetapi kita tetap satu sebagai saudara sebangsa setanah air yang hidup di Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tukas Presiden.
Turut hadir dalam acara ini Ibu Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno. (rilis Kemkominfo)
Editor: Ilma Amelia