![](https://i0.wp.com/mandarnews.com/wp-content/uploads/2017/11/08-11-kadis-penanaman-modal.jpeg?fit=1024%2C576&ssl=1)
Mas’ud Sunuzi, Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Mamasa.
Mamasa, mandarnews.com – Di usianya yang ke-14 tahun, Kabupaten Mamasa belum begitu dilirik investor baik mancanegara maupun investor dalam negeri. Alasannya bukan kerena Mamasa tidak memiliki potensi untuk menjadi tempat menanamkan modal bagi para investor.
Namun hal itu disebabkan karena Mamasa belum dikenal oleh masyarakat luas dan minimnya investor masuk ke Mamasa disebabkan pula akses jalan yang kurang memadai.
Selain soal jalan, yang mempengaruhi kurangnya pengusaha datang ke Mamasa, juga disebabkan karena di Mamasa banyak permasalahan kepemilikan tanah.
Saya berkoordinasi dengan badan pertanahan, ternyata di Mamasa banyak terdapat kasus soal kepemilikan tanah. Saya lihat di Mamasa, masyarakat menjual tanahnya tanpa merujuk ke nilai jual objek pajak (NJOP),” kata Mas’ud Sunuzi, Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Mamasa saat dikonfirmasi di kantornya, Rabu (8/11).
Soal potensi, Mas’ud Sunuzi mengatakan, Mamasa memiliki berjuta potensi, baik itu potensi alam, budaya, dan peternakan. Hanya saja, Mamasa masih perlu dipublikasikan karena Mamasa belum dikenal masyarakat luas.
Menurutnya, yang pertama diprioritaskan penanaman modal di bidang perkebunan, sehingga pihaknya akan membuka jaringan untuk mengundang pengusaha teh untuk menanamkan modalnya di Mamasa.
Mas’ud optimis suatu saat nanti Mamasa bakal disebut kebun raksasa di atas awan.(Hapri)