Pertama, melibatkan Ketua Rukun Tetangga (RT), penggiat Dasa Wisma, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan karang taruna di lingkungan RT. Kegiatan ini akan disupervisi relawan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) atau Relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Namun jika relawan BNPB dan Relawan BPBD belum terbentuk, bisa mengajak puskesmas terdekat sebagai supervisor program.
Selanjutnya kedua, akan dibentuk pula Whatsapps Group (WAG) untuk kelompok kecil sekitar 30-40 rumah dengan menunjuk seorang ketua kelompok. Melalui WAG, semua pihak dapat berdiskusi, mencari informasi dan solusi secara mandiri atau bersama-sama dalam memerangi virus corona di tingkat RT.
Ketiga, pada setiap kelompok akan ditunjuk petugas Dasa Wisma atau Karang Taruna sebagai petugas untuk memastikan warganya sudah melakukan kegiatan Di Rumah Saja. Kemudian, memonitor suhu tubuh warga setiap hari di masing-masing kelompok dan dilaporkan pada Ketua Kelompok melalui WAG.
Keempat, melalui WAG ketua kelompok melapor kepada Ketua RT bila ada warga diketahui suhu tubuhnya mencapai lebih dari 37,5 derajat disertai gejala lain, seperti radang tenggorokan, batuk dan sesak napas selama dua hari atau lebih.
Kelima, bila terpaksa melakukan kontak untuk melakukan pengukuran suhu tubuh, petugas ukur suhu bersama supervisor program, menggunakan masker dan sarung tangan atau selalu bersih dengan mencuci tangan atau disinfektan sebelum dan setelah melakukan pengukuran suhu tubuh warga selesai.
Selanjutnya keenam, mencatat dan membangun hubungan harmonis dengan tenaga medis dan ambulans yang terdekat dengan lingkungan RT.
Ketujuh, Ketua Kelompok juga harus memonitor dan mencatat warga yang berpotensi dan atau yang sudah tidak mampu lagi memiliki penghasilan harian serta kesulitan untuk memenuhi kehidupannya sehari-hari.
Langkah Kedelapan, ketua RT, tokoh masyarakat, dan tokoh agama bergotong-royong mengumpulkan bantuan logistik dari masyarakat untuk dibagikan ke wilayah RT masing-masing. Pembagian bantuan harus dengan cara AMAN, yaitu diletakkan di depan rumah penyumbang maupun di depan rumah yang akan menerima bantuan tanpa adanya kontak sama sekali.
Langkah kesembilan, sebagai simbol warga sudah saling terhubung akan ditempel stiker 10 Rumah AMAN .
Selanjutnya upaya Kesepuluh, warga yang terhubung, ketua kelompok, Ketua RT maupun supervisor Program 10 Rumah AMAN akan saling terhubung dan memberikan laporan secara kontinyu agar mudah terpantau secara nasional. Pelaporannya bisa lebih mudah melalui www.sepuluhrumahaman.id atau download aplikasi 10 rumah AMAN di google playstore. :
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.sepuluh.rumahaman&hl=en
Moeldoko berharap, melalui cara ini masyarakat akan berperan aktif untuk bersama menangkal penyebaran virus COVID-19. “Saya yakin masyarakat dengan kesadaran sendiri menjaga lingkungan dan keluarganya,” kata Moeldoko. (KSP)