Pengelola Radio Suara Ummat FM Polewali Mandar diminta untuk menghapus siaran zodiac atau ramalan nasib dari format acaranya.
Penghapusan acara zodiac itu menjadi salah satu rekomendasi dari hasil Evaluasi Dengar Pendapat ( EDP ) Komisi Penyiaran Indonesia Daerah ( KPID ) Sulbar terhadap permohonan izin radio suara Ummat yang beralamat di kampus IAI DDI Polewali Mandar.
" Pengelola radio pemohon izin diminta untuk memperbaiki proposalnya, mulai dari administrasi yang belum lengkap hingga perubahan rencana rancangan mata acara salah satunya tentang acara zodiac tersebut," kata Wakil ketua KPID Sulbar, Farhanuddin dalam keterangan persnya, Kamis (12/11).
Menurut Farhan yang juga dosen FISIP Unsulbar, izin untuk radio dan televisi sangat ditentukan juga minat dan kenyamanan publik sebagai konsumen dari siaran tersebut.
Ia menjelaskan, saat EDP di kampus IAI DDI Polewali, Selasa 10 Nopember, publik yang diundang hadir untuk bersama – sama "membedah" proposal permohonan radio suara Ummat, meminta agar siaran – siaran yang akan ditampilkan nantinya sesuai nilai – nilai keagamaan dan kearifan lokal.
Rangkuman pendapat dan masukan publik saat EDP meminta agar acara zodiac dihapus dari rencana siaran.
Selain rekomendasi penghapusan acara, di forum EDP itu banyak yang memberi apresiasi dan dukungan agar radio suara Ummat secepatnya bisa mendapat izin dan mengudara di Polewali Mandar.
" Sesuai regulasi penyiaran, KPID Sulbar memberi waktu 15 hari kepada pemohon untuk memperbaiki proposalnya, secara prinsip kami sangat mengapresiasi akan hadirnya radio di Polewali," kata Farhan.
Hadir dalam acara EDP KPID terhadap radio suara Ummat di kampus IAI DDI Polewali itu antara lain para komisioner KPID Sulbar, praktisi penyiaran Rusman Tony yang bertindak sebagai narasumber pembanding, tokoh agama dan tokoh masyarakat di Polewali yang ikut memberi sejumlah masukan.
Acara EDP dibuka secara resmi anggota DPRD Sulbar dari komisi I, Risbar Berlian Bachri.
" Rencana kehadiran radio suara ummat ini sangat bagus, radio ini nantinya kita harapkan menjadi media informasi dan media hiburan. Radio ini juga akan mendukung proses belajar mengajar di kampus ( IAI,-), terutama mahasiswa dapat menyalurkan bakat dan minat dibidang penyiaran," kata Risbar.
Berdasarkan proposal yang diterima KPID Sulbar, radio Suara Ummat FM akan berbentuk sebagai lembaga penyiaran swasta.
" Terima kasih atas atensi KPID Sulbar dan masyarakat di Polewali Mandar, akan kami segera lakukan perbaikan data administrasi dan rancangan program siaran sesuai rekomendasi," kata pimpinan Radio Suara Ummat Polewali, Mursyadi Hadi. (afsar)