
Saat massa aksi memadati jalan dan melakukan orasi.
Majene, mandarnews.com – Ratusan mahasiswa di Kabupaten Majene yang tergabung dalam Aliansi Majene Bergerak turun melakukan aksi unjuk rasa terkait penolakan sejumlah kebijakan di Indonesia.
Massa aksi memadati jalan trans Sulawesi lintas barat, tepatnya di Tugu Pahlawan pusat pertokoan hingga membuat arus lalu lintas dialihkan.
Adapun titik kumpul aksi yakni Stadion Prasamya Mandar Majene. Sekitar pukul 14:00 Wita massa bergerak ke Tugu Pahlawan dan orasi oleh tiap Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Presiden Mahasiswa (Presma) dari semua universitas di Majene.
Jenderal Lapangan Andri mengatakan, isu atau tuntutan yang dibawa dalam aksi kali ini terkait sejumlah kebijakan dan permasalahan di Indonesia.
“Adapun tuntutan kali ini tidak hanya terkait isu nasional tapi juga isu turunan yang ada di Kabupaten Majene,” jelas Andri.
Sejumlah isu nasional yang menjadi tuntutan massa aksi adalah mencabut kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 11%, menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM), menolak pemindahan ibu kota negara baru, evaluasi sistem pendidikan nasional, tolak penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, dan tolak Presiden tiga periode.
Sementara isu turunan antara lain, hapuskan pasal dalam Memorandum of Understanding (MoU) Pemkab dan pihak swasta yang mewajibkan 34 organisasi perangkat daerah (OPD) beriklan, bubarkan staf khusus Bupati Majene, segera menyelesaikan kasus Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), laksanakan reformasi agraria sejati, penambahan armada bus sekolah, penambahan armada pemadam kebakaran (Damkar), hentikan reklamasi pantai, bangun jembatan penghubung Desa Salotahongang dan Lombang Timur, percepat penanganan korban gempa, penambahan armada ambulans, wujudkan Majene Kota Pendidikan.
Hingga berita dimuat, massa aksi masih memadati jalan trans Sulawesi dan melakukan orasi. (Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia