Rencana pembangunan tempat pengelolaan sampah, Reduce, Reuse dan Recycle (TPS3R) di pemukiman dekat Pasar Regional Kabupaten Mamuju menuai penolakan dari warga setempat. Puluhan warga daerah tersebut mendatangi Kantor Bupati Mamuju untuk menyampaikan penolakan.
"Warga menolak rencana pembangunan TPS3R karena dampaknya yang dikhawatirkan. Ada tempat yang lebih layak jangan dibangun ditengah-tengah pemukiman. Itu daerah padat penduduk," kata perwakilan warga, Imat Totori saat ditemui setelah audiens dengan Bupati Mamuju, Habsi Wahid.
Imat juga mengatakan, TPS3R tersebut bisa jadi sumber penyakit dan bisa menimbulkan bau busuk. Selain itu, ia meminta agar Pemkab Mamuju membatalkan rencana pembangunan TPS3R tersebut ke daerah lain.
Bupati Mamuju, Habsi Wahid didampingi asisten dua bidang pembangunan, Rahmat menemui perwakilan warga. Menurutnya, lokasi sekitar Pasar Regional Mamuju tersebut berdasarkan penjelasan tekhnis satker pemerintah provinsi Sulawesi Barat. Menurut Habsi, Satker perintahkan pemkab untuk mencari lokasi penghasil sampah terbanyak.
"TPS3R tidak hanya difungsikan sebagai tempat pembuangan melainkan menjadi titik pengelolaan sampah nantinya dapat lebih efisien. Olehnya itu, salah satu tempat yang dianggap paling refresentatif adalah area pasar regional Mamuju," kata Habsi saat menemui perwakilan warga.
Selain itu, Hasbi mengatakan bahwa rencana pembangunan tersebut masih tahap uji coba. TPS3R tersebut masih akan melalui kajian dan pertimbangan dari berbagai aspek sebelum difinalisasi.
“Sekali lagi ini hanya percobaan dulu, tidak hanya di tempatkan begitu saja, perlu ada pertimbangan dari berbagai aspek seperti sekarang mulai banyak masyarakat yang mengeluh. Itukan sudah menjadi pertimbangan dan tentunya masih akan dikaji lagi dan sesudah itu harus di finalkan, kalau memang sudah layak tapi berhubung masyarakat sudah mengeluh itu sudah menjadi gambaran untuk saya," katanya. (Irwan)