Presiden Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, hingga Jokowi, masing-masing membawa warisan kebijakan dan pelajaran yang bisa dipetik oleh Prabowo. Setiap presiden memiliki catatan plus dan minusnya, yang dapat menjadi bahan refleksi bagi Prabowo dalam mengarahkan langkahnya untuk masa depan Indonesia yang lebih maju dan visioner.
Mengabaikan sejarah akan membawa risiko mengulang kesalahan yang sama. Belajar dari sejarah dan memahami kebutuhan bangsa di masa kini akan membantu Prabowo dalam membuat keputusan publik yang lebih bijak. Negara ini tidak bisa berjalan sendiri dengan hanya mengandalkan satu figur pemimpin. Prabowo harus merangkul semua elemen masyarakat, melibatkan kaum muda, intelektual, buruh, petani, dan seluruh sektor masyarakat agar Indonesia bisa melangkah maju bersama.
Di tengah dunia yang terus berubah dengan cepat, Indonesia harus bergerak ke arah yang lebih inovatif, inklusif, dan berkelanjutan. Tanggung jawab Prabowo bukan hanya menjawab tantangan masa kini, tetapi juga mempersiapkan Indonesia untuk menghadapi tantangan masa depan, baik dari segi teknologi, ekonomi, keamanan nasional dan global hingga perubahan iklim.
Kini, saat langkah bangsa ini menapak sejarahnya ke depan, mari bersama mengingatkan Prabowo bahwa kekuasaan itu hanyalah titipan. Presiden hanyalah pelayan bagi bangsa. Amanah konstitusi adalah cermin yang selalu menuntut kejujuran, keterbukaan, integritas, dan keteguhan.
Masyarakat Indonesia telah memberikan peluang besar kepada Prabowo untuk membuktikan bahwa sejarah bisa diperbaiki, masa depan bisa diukir lebih baik.
Dengan amanah yang kini dipikul di pundak, Prabowo Subianto diharapkan untuk tidak hanya sekadar menjalankan tugas-tugas formal kenegaraan sebagai Presiden, tetapi juga mampu menjadi simbol pemersatu bangsa di tengah berbagai tantangan yang melanda.
Indonesia adalah bangsa yang besar dengan beragam suku, agama, budaya, dan kepentingan. Dalam perbedaan ini, terdapat kekayaan dan potensi yang luar biasa, namun di saat yang sama, ada juga ancaman perpecahan jika pemimpin gagal menjaga harmoni dan inklusivitas.
Sebagai pemimpin bangsa, Prabowo perlu membuka ruang-ruang dialog yang lebih luas, memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil adalah hasil dari konsultasi dengan semua elemen bangsa. Kebijakan-kebijakan ……