Majene – Ribuan pelajar mulai dari tingkatan SD sampai SMA dan sederjatnya ikut berpartisipasi dalam aksi membersihkan sampah di Kabupaten Majene, Sabtu 26 Nopember 2016 pagi. Dengan bermodalkan sapu dan karung, sejak pagi pelajar yang bersama guru-guru dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Banggae Timur itu mulai membersihkan sampah yang berada di jalan yang dilewati.
Aksi mereka mulai dari depan Stadion Prasamya Majene kemudian bergerak ke arah utara sepanjang Jalan AP. Petterani. Kemudian belok ke arah Pasar Sentral. Disana mereka banyak menghabis waktu. Sembari membersihkan sampah yang ada, para guru-guru memberikan penyuluhan tentang ajakan membuang sampah pada tempatnya bagi masyarakat dan para penjual di pasar.
“Aksi ini namanya PGRI Banggae Timur peduli sampah menuju Majene mapaccing (bersih). Jadi sampah-sampah yang berada di tepi jalan dipungut kemudian dibuang ke tempat sampah terdekat. Jika tidak ada tempat sampah, dimasukkan ke dalam karung kemudian bawa ke stadion agar angkutan sampah yang bertugas untuk membuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir),” kata Ketua PGRI Banggae Timur Fatmawati Fahmi.
Menurut Fatmawati Fahmi, masalah sampah adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Masyakat juga harus pro aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan membuang sampah pada tempat yang telah disediakan.
“Kita harus merubah pola pikir masyarakat secara perlahan-lahan karena itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Masyarakat harus sadar, buang samaph sembarangan itu tidak baik, merusak lingkungan dan berbahaya bagi kesehatan. Buanglah sampah pada tempatnya,” ujar istri Bupati Majene ini.
Setelah finish kembali di stadion, para peserta yang terdiri dari pelajar yang berada di Kecamatan Banggae dan Banggae Timur ini kemudian berkumpul di tengah lapangan. Mereka mengikuti pengundian door prize yang disediakan panitia. Setelah kegiatan selesai, sampah sisa botol minuman peserta kemudian kembali dipungut lalu dibuang mobil pengangkut sampah yang disediakan.
“Sudah dipakai (stadion) dibersihkan kembali. PGRI harus menjadi contoh. Jadi harapan kami siapapun yang memakai ini stadion harus dibersihkan kembali,” tutup Fatmawati. (Irwan)