Perahu Sandeq beraksi. Foto : Munirul Islam
Majene, mandarnews.com – “Bagai petir di siang bolong” sebuah ungkapan peribahasa yang mungkin cocok menggambarkan suasana Lomba segitiga sandeq race di Pantai Labuang Majene, Ahad (5/8/2018). Lomba yang memperebutkan piala Bupati Cup ini turut menjadi bagian peringatan hari ulang tahun Majene ke 473 ini membawa kesedihan bagi Pasaandeq (sebutan peserta lomba sandeq race) dan masyarakat Majene.
Mencengangkan. Betapa tidak, dari 13 Passandeq hanya satu peserta berasal dari kabupaten Polewali Mandar. Sebanyak 12 Passandeq adalah tuan rumah, sehingga peluang juara menjadi lebih besar. Tapi apa yang terjadi, semua peserta lomba sandeq race tuan rumah takluk oleh kelincahan passandeq dari Polewali Mandar.
Perahu sandeq GPS Polman berhak atas trofi juara 1, disusul Cendrawasih sebagai juara 2, dan juara 3 adalah Sandeq Dondori. Juara 4, 5, dan 6 masing-masih diraih oleh Surya Persada, Merpati Putih, dan Bintang Timur.
Sebelum laga berlangsung, Wakil Bupati Majene H Lukman menyampaikan kepada penyelenggara Lomba segitiga sandeq race untuk mengundang pelaut Mandar yang ada di luar Sulbar. Misalnya kalimantan dan pulau-pulau kecil yang ada di luar Sulbar.
“Ini merupakan ajang silaturahmi sesama pelaut Mandar yang ada di rantau dengan masyarakat Mandar yang ada di Majene,” sebutnya di aula Tribun Pantai Labuang. Ahad (5/8/2018).
Panitia pelaksana juga mengadakan sesi kegiatan Ritual (Mambaca Posasi) yang wajib dilakukan tiap peserta yang berlaga sebelum bertanding.(Ichie)