Tepat hari Rabu, 1 Juni 2016, menjadi hari ‘kemenangan’ tersendiri bagi seluruh lapisan masyarakat di Kotabaru. Seluruh aktivitas keseharian masyarakat sepintas terlihat berpusat pada satu rangkaian acara. Tidak berlebihan, pasalnya, hari itu adalah peringatan hari jadi Kotabaru yang ke – 66.
Ada yang
menarik pada peringatan hari jadi Kabupaten Kotabaru tahun ini. Berbeda dengan
peringatan sebelumnya, kali ini acara dimeriahkan
dengan pementasan Seni dan Budaya Mandar Sulawesi Barat yang disuguhkan oleh
para penggiat seni budaya Sanggar Merah Putih SMP Negeri 4 Sendana. Tidak
tanggung-tanggung, sebanyak 25 orang dari Sanggar Merah Putih dan 2 Sayyang Pattu’du diberangkatkan langsung dari Majene oleh Pemda Kabupaten Kotabaru
yang diinisiatori oleh Muhlis., S.H, M.Ap sebagai staf ahli Bupati Kotabaru.
Kemeriahan
acara pada hari H mencapai puncaknya saat pementasan Tari Kolosal Kalimantan
Selatan yang bernuansa etnik dan pementasan budaya Mandar. Dari Sangar Merah
Putih sendiri menampilkan sayyang
pattu’du, parrawana dan pakkalinda’da. Antusias masyarakat Kotabaru
menyaksian persembahan budaya Mandar sangat terlihat ketika pembawa acara (MC)
kesulitan mengatur penonton yang berdesakan berlomba berada pada baris paling
depan. Disaat bersamaan pula, Bupati Kotabaru Sayed Jafar Alaydrus, S.H terlihat meneteskan air mata saat menyaksikan pakkalinda’da yang di iringi dengan
tabuhan rebana yang dominan dimainkan oleh anak usia remaja.
Hairil Arham
sebagai pembina Sanggar Merah Putih merasa sangat kagum dengan acara tersebut.
“Dari kota ini (kotabaru) kami benar-benar melihat kepedulian, kerja sama dan
apresiasi tinggi dari masyarakat serta pemerintah kabupaten Kotabaru terhadap
kemajuan daerah terlebih pada pelestarian nilai-nilai kebudayaan daerah yang
mungkin hari ini sudah banyak terlupakan. Dan ini layak membuat siapapun yang
menyaksikan akan kagum dan berterimakasih pada Kotabaru (seluruh lapisan
masyarakat). Tinggal selanjutnya bagaimana kita menyebarkan ‘virus’ ini kepada
daerah-daerah yang mengaku punya kepedulian terhadap nilai-nilai kebudayaan.
Pembina Sanggar
Merah Putih berharap daerah lain tidak malu untuk belajar pada apa yang telah
dilaksanakan Kabupaten Kotabaru. “ Di luar itu, kami dari Sanggar Merah Putih
ataupun pribadi sangat berterimakasih pada masyarakat dan Pemda Kotabaru yang
memberikan kami ‘ruang’ istimewa untuk memperkenalkan kesenian ataupun
kebudayaan Mandar di sini. Dan itu jarang kami dapatkan, bahkan di daerah sendiri. Dan disini, di Kotabaru, Sanggar yang
lahir dari sekolah SMP 4 Sendana mendapat ruang yang layak ” ungkap Hairil
Arham sesaat sebelum acara berakhir.
Pada rangkain
acara, pelaksana acara juga menyediakan stand makanan gratis bagi seluruh
pengunjung. Bukan hanya pihak pemda, beberapa perusahaan juga berpartisipasi
aktif dalam menyediakan stand makanan gratis pada acara tersebut. Menurut
penjelasan dari pelaksana kegiatan, diperkirakan bahwa partisipasi masyarakat
pada peringatan kali ini mencapai angka 50 % lebih dan melebihi angka
partisipasi pada peringatan tahun lalu.
Rangkaian acara peringatan hari jadi kabupaten Kotabaru sebenarnya
telah berlangsung sejak tanggal 15 – 26 Mei lalu dengan Pameran Pembangunan
pemda kabupaten. Lalu akan dilanjutkan acara pentas seni pada tanggal 2 – 3
juni dan rencananya acara ditutup dengan pawai budaya dari berbagai suku (
Banjar, Dayak, Bugis, Makassar dan Mandar) pada hari sabtu 4 juni 2016. (ryandi)
.