Sebanyak empat ruangan kelas Sekolah Dasar Negeri 60 Lembang, Kelurahan Lembang, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene terancam ambruk, terpaksa siswa belajar di kelas darurat.
Kelas darurat yang berada diparkiran hanya beratapkan seng tanpa plafon dan tirai yang membuat siswa kelas V (b) kepanasan saat belajar. Diperparah lagi suara bising kendaraan yang melintas dijalan yang berada tepat dibelakang siswa saat belajar yang mengganggu konsentrasi siswa. Tak hanya itu, siswa kelas 6 (a) belajar diruangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang tak layak untuk ditempati belajar. Siswa tak hentinya mengipaskan buku ke tubuhnya karena kepanasan, UKS juga beratapkan seng tanpa plafon.
Selain kelas V (b) dan VI (a), siswa kelas I dan II juga merasakan hal yang sama. Kelas I dan II rela bergantian belajar diruangan perpustakaan sekolah. Siswa yang masih sangat belia dan polos ini belajar melantai tanpa kursi. Setelah siswa kelas I pulang giliran kelas II yang mengikuti kegiatan belajar di ruangan perpustakaan yang disulap jadi ruangan kelas.
Kepala Sekolah SDN 60 Lembang, Radi mengatakan, sebelumnya pernah melakukan sistem gelombang, dimana pihak sekolah memberlakukan siswa masuk pagi dan siang, karena banyak siswa mengeluh akhirnya dibuatkan kelas darurat agar semua kelas masuk pagi.
"Siswa mengeluh mengantuk kalau masuk siang, jadi kami bikinkan kelas darurat agar semuanya masuk pagi sesuai permintaan siswa," kata Radi saat ditemui disekolahnya, Selasa (6/10/2015).
Radi menjelaskan, siswa terpaksa mengikuti kegiatan belajar di kelas darurat karena empat ruangan kelas yang dibangun tahun 2009 lalu tidak bisa ditempati dikarenakan sudah tidak layak lagi untuk ditempati. Empat ruangan kelas terancam roboh dan lantai tangga yang menghubungkan antara lantai 1 dan 2 terputus karena roboh bulan Agustus lalu.
"Saat kejadian bulan Agustus lalu mengakibatkan 10 korban diantaranya guru, siswa dan orang tua yang menderita luka ringan," kata Radi.
Saat ini pihak sekolah dan siswa hanya bisa pasrah lantaran harus bersabar lebih lama lagi untuk kembali belajar diruangan kelas. Radi mengaku dijanjikan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Majene akan membangun kembali ruangan kelas yang terancam roboh tahun 2016 mendatang. (Irwan)