Majene, mandarnews.com – Nurhaeda (37 tahun) kini terbaring lemah di ruang perawatan Cempaka RSUD Majene. Ia baru saja menjalani operasi pada kedua tangannya yang luka karena kejadian yang menimpanya, Sabtu 15 Juli 2017 sekitar pukul 01.30 dini hari.
Kejadian yang menimpa seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) itu terjadi di rumah korban di Lakka’ding, Desa Limbua, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar). Saat dikonfirmasi di ruang perawatan, Nurhaeda menceritakan kejadian tersebut.
Saat kejadian, Nurhaeda bersama anaknya, Asyifa Auliah (5 tahun) tidur di kamar. Suaminya, Jajang (39 tahun) baru saja meninggalkan rumah pergi kerja di Lembang, Desa Limbua untuk jaga excavator milik salah satu kontraktor.
Sementara anaknya yang lain, Zulfahruddin ada di Kabupaten Mamuju untuk bersekolah di SMP. Sementara Alfatir yang yang baru saja naik kelas III SD tinggal bersama tantenya yang tinggal tak jauh dari rumah Nurhaeda.
Saat tengah tertidur, Nurhaeda tiba-tiba terbangun. Ia mendengar seseorang berjalan kaki dari pintu belakang dan membuka pintu kamarnya yang gelap. Belum sempat berdiri, ia berhadapan dengan sesosok manusia bertopeng yang bersimpuh dengan tangan kanan memegang parang.
Menurut Nurhaeda, tangan kiri manusia misterius tersebut langsung memegang rambutnya dan parang di tangan kanan. Panik, Nurhaeda kemudian berteriak dan langsung memegang dengan kedua tangannya parang milik manusia bertopeng itu.
“Sementara kupegang parangnya sementara saya juga berteriak. Tidak bisa bergerak pisaunya waktu kupegang,” kata Nurhaeda saat dikonfirmasi di ruang perawatan, Sabtu 15 Juli 2017 sore.
Teriakan Nurhaeda membuat anaknya, Asyifah Auliah yang baru berusia lima tahun langsung terbangun. Asyifah kemudian memeluk ibunya dari belakang sambil menangis.
Kejadian itu berlangsung singkat. Nurhaeda pun heran, selama memegang parang tersebut manusia bertopeng itu nyaris tidak pernah bergerak dan tidak pernah bersuara. Setelah itu, manusia bertopeng tersebut langsung menarik parangnya sambil beristigfar kemudian lari lewat pintu belakang.
“Sempat bilang astagfirullah baru lari,” katanya.
Tak lama kemudian, tetangga termasuk keluarga korban berdatangan di rumahnya. Termasuk suami korban, Jajang (39 tahun). Lalu Nurhaeda kemudian dibawa ke Puskesmas Sendana kemudian di rujuk ke RSUD Majene.
Selain itu, kata Nurhaeda, di kamar dan bagian dapur korban terdapat bercak darah tangannya. Darah itu ada di jalan keluar manusia bertopeng tersebut yang keluar lewat pintu belakang.
Ia juga mengungkapkan, pintu belakang korban saat ditinggalkan suaminya hanya dikunci dengan menggunakan besi kecil yang gampang dibuka. Olehnya itu, pelaku bebas melenggang masuk ke rumah korban yang sedang tertidur.
Tak banyak yang bisa korban kenali dari pelaku tersebut. Ia mengatakan, pelaku tersebut memakai topeng warna hitam, baju lengan pendek dan celana sampai lutut. Itu pun ia tidak bisa memastikan warna baju pelaku.
“Tidak tahu warna hitam atau warna gelap karena sementara juga gelap kamar. Hanya cahaya dari luar (kamar) saja yang masuk. Badannya agak lebar. Tidak saya tahu mukanya karena pakai topeng,” jelas Nurhaeda.
Nurhaeda dan keluarga belum mengetahui Sementara itu, suami korban, Jajang (39 tahun) mengaku kaget saat ada warga yang mencari di lokasi proyek memberitahukan kejadian tersebut. Padahal, ia baru saja meninggalkan rumah.
“Sekitar 25 menit langsung ada yang datang panggil saya,” kata Jajang di RSUD.
Selain itu, korban dan keluarganya tidak mengetahui motif manusia bertopeng melakukan aksi tersebut. Menurut Jajang, istrinya itu baik kepada semua orang dan tidak punya musuh.
“Setahu saya tidak ada musuhnya, padahal dia baik sekali sama semua orang dan tetangga-tetangganya,” kata Jajang.
Akibat kejadian tersebut, Nurhaeda menderita luka pada kedua tangannya. Siang tadi pihak dokter bedah RSUD Majene telah melakukan operasi untuk menjahit luka korban
Berdasarkan data yang diperolah dari Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSUD Majene, korban menderita beberapa luka robek. Diantaranya, telapak tangan kiri dengan panjang luka 5 cm dan lebar 0,1 cm.
Luka robek ibu jari tangan kiri dengan panjang 1,5 cm dan lebar 0,1 cm. Luka robek pada sela ibu jari dengan panjang 3 cm dan lebar 0,1 cm. Luka robek pada jari tengah tangan kanan dengan panjang 1,5 cm dan lebar 0,1 cm. Terakhir, luka robek pada jari manis tangan kanan dengan panjang 1,5 cm dan lebar 0,1 cm.
Hingga sore tadi keluarga Nurhaeda masih berdatangan di RSUD untuk menjenguk. Nurhaeda masih menjalani perawatan pasca operasi siang tadi.
Sementara itu, Kapolres Majene, AKBP Asri Effendy mengaku belum mengetahui informasi kejadian tersebut. Ia akan segera melakukan pengecekan terhadap kejadian tersebut.
“Oke saya cek dulu ya, mohon waktu. Sudah tak (saya) perintahkan Kasatreskrim untuk turun cek mas,” kata Asri via whatsapp. (Irwan Fals/ Haslan)