
Majene, mandarnews.com – Sebenarnya komunitas Relawan Siaga yang dipelopori Aslan Sidang dan kawan-kawan belum lama digagas. Tapi relawan yang bergerak dibidang sosial ini sudah diapresiasi dan mendapat dukungan penuh dari masyarakat.
Betapa tidak, salah satu program mereka adalah membayar iuran jaminan kesehatan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dengan menggunakan sampah. Dalam artian, hasil penjualan sampah yang masih bernilai ekonomi tersebut dipakai untuk membayar iuran BPJS.
Kamis 14 Juli 2017 pagi, sejumlah warga tampak menenteng beberapa karung yang dipenuhi sampah. Diantaranya sampah gelas plastik, botol plastik minuman dalam kemasan, kardus, botol dan barang bekas lainnya yang bisa dijual.
Mereka mendatangi Relawan Siaga di Parappe, Kelurahana Labuang, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar). Sampah yang mereka bawa kemudian ditimbang lalu dicatat.
“Kita tinggal tunggu saja telepon mereka lalu kami datang menimbang (sampah). Hasil penjualan untuk mereka sendiri,” kata Aslan.
Sampah yang bernilai ekonomi itu tidak langsung dibayar. Tapi Relawan Siaga tersebut membawa puluhan karung sampah yang terkumpul kemudian dibawa ke pengepul di Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar (Polman) atau langsung diantar ke Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk dijual.
Hasil penjualan tersebut akan dicatat. Relawan disini tidak mengambil keuntungan tapi menfasilitasi masyarakat untuk menjual sampahnya itu agar tidak menjadi sumber penyakit dan bisa bernilai ekonomi.
Sampah tersebut dihargai Rp 1.500 per kg. Khusus untuk gelas plastik minuman dalam kemasan dibeli dengan harga Rp. 2 ribu per kg. Kini, setiap rumah tangga tidak lagi membuang sampahnya yang bernilai ekomoni tapi dikumpul untuk dijual.
Bagi setiap keluarga yang mengumpulkan sampah dari rumah atau dikumpulkan sendiri maka hasil penjualannya itu akan diberikan untuk bayar iuran BPJS mereka. JIka sampah itu terkumpul dari hasil bakti sosial bersama Polres Majene yang digelar setiap hari Jumat maka penjualannya akan dipakai untuk bayar BPJS bagi warga yang tidak mampu.
“Kami sementara merampungkan pendataan warga tidak mampu di daerah ini,” kata Aslan.
Sebagai langkah awal, program ini baru dimulai di Kelurahan Labuang. Rencananya, relawan ini akan memperluas wilayahnya di daerah lain di Majene. Bahkan akan mengajak kerja sama dengan kantor-kantor dan sekolah-sekolah untuk mengambil sampah mereka yang bisa dijual untuk membantu pembayaran iuran BPJS warga kurang mampu.
Dapat Apresiasi dari Warga
Dalam menjalankan programnya, relawan ini bekerja sama dengan pemerintah setempat. Seperti kepala lingkungan, lurah dan Bhabintibmas Polres Majene, Brigpol Desman. Program itu berjalan dengan baik berkat kerja sama mereka sehingga didukung penuh oleh masyarakat.
Selain bisa meringankan beban warga untuk membayar iuran BPJS mandiri bagi warga yang kurang mampu, program ini juga bisa membuat lingkungan daerah ini bisa bersih. Kebiasaan membuang sampah bukan pada tempatnya bisa dikurangi.
“Selain untuk bayar BPJS, bisa juga mmebuat lingkungan jadi bersih tidak terlihat kumuh. Alhamdulillah warga sangat mendukung program ini,” kata Kepala Lingkungan Parappe’, Abdullah
Program Ini Bisa Ciptakan Suasana Kamtibmas yang Aman
Program bayar iuran BPJS ini mendapat dukungan penuh dari Kapolres Majene, AKBP Asri Effendy. Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah melibatkan puluhan anggotanya untuk ikut serta dalam pembersihan di daerah ini setiap hari Jumat. Hasilnya akan diberikan kepada masyarakat.
Menurut Asri Effendy, program itu memiliki bayak manfaat. Dari kegiatan tersebut bisa membuat lingkungan jadi bersih dan bisa bayar iuran BPJS. Hal itu dapat memberikan rasa nyaman dan tenang di masyarakat. Sehingga Keamanan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) bisa terjaga.
“Mari menciptakan situasi aman. Tugas dan fungsi kepolisian namun tanpa peran serta masyarakat tidak akan terwujud. Dengan adanya program BPJS sampah ini saya menilai secara pribadi program yang sangat baik dan akan mendukung Kamtibmas juga,” kata Asri Efendy. (Irwan Fals)