Brigjen Pol Nandang dan Fahmi Massiara
Majene, mandarnews.com – Kapolda Sulbar, Brigjen Pol Nandang dan Bupati Majene, Fahmi Massiara melakukan penandatanganan naskah hibah tanah untuk pembangunan Sekolah Polisi Negara (SPN) di Desa Mekkatta, Kecamatan Malunda.
Penandatanganan tersebut dilakukan saat acara puncak peringatan Hari Jadi Majene (HJM) ke 472 di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Majene, Selasa 15 Agustus 2017. Lahan hibah ini adalah milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majene dan Pemerintah Desa (Pemdes) Mekkatta.
“Rencananya 20 hektar tapi sekarang baru terealisasi 14 hektar,” kata Nandang saat dikonfirmasi di Rumah Jabatan Bupati.
“Jadi orang Sulbar tidak perlu lagi dikirim ke Ambon, ke Makassar. Cukup di Majene,” lanjutnya.
Rencananya, SPN tersebut akan dibangun tahun ini dengan menggunakan anggaran Corporate Social Responsibility (CSR). Nandang menyebutkan, dana CSR itu dari perusahaan swasta nasional di Jakarta. Tahun 2018 SPN itu akan mulai menerima ratusan peserta didik.
“Insya Allah, informasi dari Wakapolri, tahun depan kita akan mendidik 300 orang. Doakan saja, mudah-mudahan segera terwujud untuk kesejahteraan masyarakat,” harapnya.
Selain itu, Nandang menyebutkan, SPN tersebut akan membuat peluang bagi putra daerah jadi polisi akan semakin terbuka lebar. Apalagi saat ini Polda masih kekurangan ribuan anggota polisi.
“Kita kekurangan masih banyak. Kita baru 13 persen (personel) di Polda Sulbar. Kurang 2500 personel,” ungkap Nandang.
Sementara itu, Bupati Majene, Fahmi Massiara menyebutkan, hibah lahan pembangunan SPN tersebut tidak membutuhkan dana. Sebab, lahan yang dihibahkan itu adalah tanah milik Pemkab Majene sejak lama.
Menurut Fahmi, ia mengaku senang atas rencana pembangunan tersebut. Pasalnya, selain karena Majene adalah pusat pelayanan pendidikan di Sulbar juga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
“Dari sisi dampak perekonomian karena akan banyak nanti kegiatan-kegiatan pembangunan yang mendukung program itu proses pelaksanaan pendidikan. Misalnya warung, restoran, penginanapan dan lain-lain sehingga dampaknya sangat besar,” kata Fahmi Massiara. (Irwan Fals)