
Oleh : Adam Jauti Akip
Mahasiswa F. Hukum Unika Mamuju
Aktivis GMNI Mamuju
Perkara yang karut-marut baik dari segi sosial, hukum, ekonomi, politik, pendidikan dan lain sebagainya menjadi PR kompleks bagi sebuah bangsa yang masih berkembang seperti Indonesia.
Dari permasalahan kompleks itulah menjadikan negara yang besar seperti Indonesia ini masih dalam proses pembenahan diri. Namun dengan banyaknya problematika yang ada Indonesia tetap berpijak pada permadani persatuan meskipun banyaknya ancaman, serangan, dan goncangan yang hilir mudik silih berganti.
Indonesia-pun tetap berdiri dan Sang Garuda masih hidup walaupun dalam hal terbang masih belum sempurna atau belum dapat terbang tinggi meskipun Sang Garuda sudahlah tua.
Oleh karna itulah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus waspada terhadap berbagai macam ancaman yang ada, salah satunya ialah Ancaman Stereotipe (stereotype trheat) yang dimana ancaman ini dapat mengguncang atau membongkar formasi persatuan sehingga tidak ada lagi rasa/semangat kebinekaan yang awalnya terjalin secara harmonis dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam hal ini mari kita fokuskan pembahasan mengenai Stereotipe yang dimana Stereotipe ibarat sebuah penyakit dalam ilmu biologi yang sangat mematikan (Patalogi Sosial) dalam kehidupan sosial dan dalam pembahasan ini tidak membahas secara satu persatu mengenai macam-macam stereotipe yang ada karna tulisan ini memfokuskan pembahasan mengenai impact yang ditimbulkan dari Stereotip.
Menurut Jeanny M.Fatimah, Stereotip merupakan gambaran tertentu mengenai sifat-sifat dan watak pribadi individu atau golongan lain yang bercorak negative akibat tidak lengkapnya informasi dan sifatnya subjektif, dimana penilaian-penilainnya mengandung penyederhanaan dan pemukulrataan secara berlebih-lebihan.
Sesungguhnya kita telah membatasi diri kita untuk hal-hal baru karena Stereotipe sudah berakar serta telah menjamur didalam paradigma berfikir.