Dan terakhir yang tak kalah hebohnya ialah mengenai pada kasus Rasis yang ditujukan kepada Mahasiswa Papua di Malang sehingga memancing amarah orang Papua lainnya.Ā Al hasil, kemarahan dari orang-orang Papua tersebut telah melakukan pemberontakan besar-besaran dengan secara fulgar dan memperkuat landasan mereka untuk keluar dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Padahal jika kita telisik lebih jauh persoalan ini hanya dilakukan oleh orang- perorang saja dan sesungguhnya jika kita menilai serta melihatnya dengan bijaksana persoalan ini sebenarnya dapat diselesaikan dengan cara hukum dan hanya orang-orang yang terlibat saja dalam perkara tersebut yang menjadi pelaku dan korban. Bukannya harus melibatkan orang-orang lain sehingga lebih memperunyam permasalahan yang ada.
Jadi, dari beberapa contoh kasus diatas dapat kita cerna dengan cermat bahwa dari berbagai macam kejadian/ permasalahan tersebut akar permasalahan nya ialah karena adanya pola berfikir Stereotipe dan ketidaktahuan orang-orang terhadap Stereotipe sehingga memunculkan patalogi-patalogi sosial yang ada di masyarakat. Oleh sebab itu pengetahuan terhadap Stereotipe sangat penting agar supaya kita dapat menghindari ancaman yang ditimbulkan dari Stereotipe.
Seperti pembahasan diawal-awal tulisan dapat di lihat bahwa isi dalam pembahasan ini samasekali tidak membahas mengenai konteks Agama ataupun muatan yang mengandung unsur Sekularis/Sekularisme.
Tetapi isi daripada tulisan ini ialah membahas mengenai dampak dari Ancaman Stereotipe bagi kehidupan berbangsa di Negara yang sangat plural dengan adanya berbagai macam Suku, Ras, Agama dan budaya.
Maka dari itu mari kita jaga tali silaturahmi dan tetap waspada terhadap ancaman Stereotipe karena telah banyak menimbulkan permasalahan-permasalahan dalam kerukunan antar umat beragama serta ikatan harmonis antara saudara sebangsa dan setanah air.
Sebab salah satu tujuan dari adanya tulisan ini ialah sebagai stimulasi dan refleksi terhadap keutuhan berbangsa dan bernegara
Salam santun..
Wassalam.