
Lukman saat menyaksikan video yang telah dibuat oleh Rutan Majene dalam acara penyerahan sertifikat tanah hibah, Sabtu (26/6) di Rutan Kelas IIB Majene.
Majene, mandarnews.com – Suasana haru menyelimuti penyerahan sertifikat tanah hibah dari Pemerintah Kabupaten Majene kepada Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Majene di akhir masa jabatan Bupati Majene Lukman, Sabtu (26/6).
Sejak dimulainya acara, suasana haru sudah terasa, terlebih kedekatan Bupati dengan Rutan Majene sudah sedari dulu sehingga acara penyerahan sertifikat dikemas layaknya perpisahan.
Pihak Rutan Kelas IIB Majene menyiapkan video kebersamaan dan ucapan terima kasih kepada Bupati Majene. Sontak seluruh ruangan berubah menjadi sedih dan haru, Lukman terus menyeka air matanya yang jatuh.
Terlebih saat para narapidana tampil membawakan lagu Mandar. Bupati dan tamu lainnya kembali meneteskan air mata, begitu pun para napi yang bermain musik.
Lukman mengatakan, hanya 13 jam lagi ia akan meninggalkan jabatannya. Ia sangat bahagia karena di masa tersebut ia bisa menunaikan janjinya untuk menyerahkan sertifikat hibah.
“Bersama Dinas Perkimtan, BPN, Bapenda kami terus berkolaborasi meski melalui proses yang panjang, tapi alhamdulillah doa kita diijabah dan tidak ada utang yang saya tinggalkan untuk Rutan,” ucap Lukman.
Ia juga merasa sangat istimewa dengan penyambutan Rutan kelas IIB Majene dan berpesan kepada narapidana untuk tetap sabar dan semangat.
“Semua ada waktunya, akan indah pada saatnya, biar kata orang kita terpuruk tapi kita akan bangkit dan memiliki semangat luar biasa,” terang Lukman.
Tak lupa, Lukman juga mengucapkan permohonan maaf jika selama ini ada hal kurang berkenan dan yakin kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati baru akan lebih bagus darinya.
Kepala Rutan Kelas II B Majene Rasbil mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majene atas tanah hibah tersebut yang bahkan telah ditanami jagung, cabe, terong, dan timun.
“Di lahan yang dihibahkan tersebut cukup banyak pohon kelapa, yaitu 350 pohon. Bahkan buahnya juga dimanfaatkan saat bulan puasa lalu dan diolah menjadi minuman takjil bagi penjaga,” tutur Rasbil.
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sulawesi Barat (Sulbar) yang diwakili Kepala Bidang Pembinaan Bimbingan dan TI Subakdo Wulandro mengatakan, melihat penyambutan Rutan Majene sangat terlihat kedekatan seolah-olah antara bapak dengan anaknya-anaknya.
Menurut Subakdo, Bupati Majene telah memperlakukan Rutan layaknya kepala dinas bukan seperti instansi vertikal.
“Saya terharu dan mendoakan bapak yang terbaik. Saya sudah bertugas di beberapa tempat di Indonesia, apa yang Bapak lakukan tidak banyak yang dilakukan di daerah lain,” tutup Subakdo. (Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia