Ka K
Polman, mandarnews.com – Bupati Polewali Mandar mengeluarkan Surat Edaran Nomor 73 tahun 2020 yang tertanggal 2 Juni 2020 tentang panduan penyelenggaraan kegiatan keagamaan di rumah ibadah dan mewujudkan masyarakat produktif aman covid -19 di masa penerapan kebijakan pemerintah dan kementerian agama terkait New Normal.
Dengan surat edaran itu maka aktifitas rumah di rumah ibadah mulai kembali namun berlangsung ketat. Jamaah yang beribadah di masjid misalnya, satu persatu wajib taat protokol kesehatan seperti terlihat, Sabtu (6/6) di Masjid Syuhada, Masjid Jami dan Masjid Merdeka Wonomulyo.
Saat memasuki masjid jamaah melalui tahapan deteksi kondisi kesehatan rapid test dan cuci tangan serta memakai masker.
Kepala Kementerian Agama Polman Muliadi Rasyid menyebut aturan tersebut merupakan pengejawantahan dari surat Menteri Agama RI Nomor 15 2020.
“Kami sudah melaksanakan rapat pleno dengan Majelis Ulama Indonesia dan tim gugus tugas penanganan covid-19 Kabupaten Polman dan menghasilkan beberapa keputusan di antaranya pengelola rumah ibadah diberi keleluasaan membuka tempat ibadah seperti biasa dengan ketentuan tertentu,” katanya.
Adanya kewajiban pengurus penanggung jawab rumah ibadah dan adanya kewajiban jamaah yang termuat dalam point aturan Bupati 13 poin ini harus dipatuhi oleh pengelola rumah ibadah dengan penerapan protokol di rumah ibadah.
“Jadi ada petugas yang bertugas kontrol keluar masuk jamaah memeriksa kesehatan,” ungkapnya.
Selanjutnya, penerapan kebersihan dan desinfektan secara berkala di rumah ibadah membatasi jumlah pintu masuk dan keluar rumah ibadah. Hal yang lainnya, diterapkan penyediaan fasilitas cuci tangan pakai sabun di pintu masuk tempat ibadah, kemudian masyarakat jamaah berkewajiban mematuhi protokol kesehatan.
Jamaah boleh ke tempat ibadah dalam keadaan sehat. Maka jamaah diharapkan jujur jika dalam keadaan sehat, untuk masuk ke tempat ibadah.
Seorang jamaah Masjid Jami, Bang, menuturkan pelaksanaan ibadah lima waktu di madjid Jami masih sebagian kecil datang ke masjid.
“Masih banyak yang takut takut kok, masih kuatir ketularan korona tetapi kita ibadah seperti biasa walaupun ketat pengecekan kesehatan oleh petugas di masjid,” katanya. (Aty Achmad)