Majene, mandarnews.com – Perhatian Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP RI) kepada nelayan patut diapresiasi. Perhatian itu dalam bentuk asuransi bagi nelayan tangkap yang iurannya dibayarkan KKP RI.
Seperti yang diterima ahli waris nelayan yang meninggal karena sakit di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar). KKP RI memberikan santunan uang tunai sebanyak Rp 480 juta bagi tiga ahli waris nelayan tangkap yang meninggal dunia pada tahun 2017 ini.
Menurut Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Majene, Budi Sulistyo, santunan itu adalah asuransi dari KKP RI yang bekerja sama denhan PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero). Masing-masing ahli waris nelayan yang meninggal karena sakit itu terima santunan sebanyak Rp 160 juta.
Ketiga penerima santunan itu aalah Asmira, ahli waris dari almarhum Tarawe alamat Pa’leo Tobanda, Hadrah, ahli waris almarhum Burhanuddin alamat Cilallang, Kelurahan Pangaliali, Kecamatan Banggae. Terakhir, Nurmalia ahli, ahli waris dari almarhum ABD Rahmat alamat Garo’go, Kelurahan Baru.
“Bantuan (santunan) untuk nelayan tangkap yang meninggal karena sakit. Kalau meninggal di laut dapat Rp 200 juta. Ini dari PT Asuransi jaya Indonesia kerja sama KKP RI,” kata Budi.
Santunan tersebut telah ditransfer pihak asuransi dan diterima langsung melalui rekening bank milik ahli waris. Rencananya, santunan itu akan diserahkan secara simbolis oleh Bupati Majene, Fahmi Massiara kepada tiga ahli waris saat acara puncak peringatan Hari Jadi Majene (HJM)ke 472, Selasa 15 Agustus 2017 besok di Pendopo Rumah Jabatan Bupati.
Budi berharap, ahli waris memanfaatkan santunan itu sebaik-baiknya. Hal itu agar dana itu digunakan untuk usaha demi kelanjutan masa depan keluarga dan anak yang ditinggalkan.
Sementara itu, Budi menjelaskan, nelayan yang berhak menerima santunan asuransi adalah nelayan yang punya kartu. Meski demikian, nelayan yang ber-KTP nelayan juga berhak selama masuk dalam data KKP RI.
Sejauh ini, sebanyak 1107 nelayan di Majene masuk dalam pendataan penerima santunan tersebut. Saat ini, pihak DKP Majene sementara mengusulkan 6000 nelayan Majene untuk dimasukkan dalam data penerima. Data tersebut sementara dalam proses verifikasi dan validasi. (Irwan Fals)