Majene, mandarnews.com – Tidak berhenti sampai di penghargaan tingkat kabupaten, tiga sekolah dari Majene meraih penghargaan Adiwiyata tingkat provinsi. Penyerahan penghargaan diserahkan dalam hari Lingkungan Hidup di Kab. Mamasa (24/07/2019). Sekolah tersebut adalah SDN 26 Pakkola, SDN 43 Buttu Samang, dan SMPN 5 Tande.
Menurut Haniah, S. SI, Kasi Peningkatan Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kab. Majene, adiwiyata adalah salah satu program sekolah peduli dan berbudaya di lingkungan.
“ Adiwiyata merupakan salah satu bentuk program yang mengubah maindset perilaku atau daya pikir masyarakat sekolah. Mulai dari siswa sampai ke kepala sekolah itu sendiri. Jadi adiwiyata bukanlah suatu lomba,” lanjut Haniah.
Untuk program adiwiyata sendiri telah lama dibentuk tetapi di DLHK mulai aktif menjalankan program ini dan mulai membina sekolah – sekolah pada tahun 2012.
Haniah menjelaskan, program adiwiyata sendiri, telah diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia nomor 05 tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata.
Haniah juga menjelaskan, dalam penilaian adiwiyata meliputi empat indikator penilaian yang perlu diperhatikan dan dipenuhi. Pertama : Kebijakan di lingkungan, yaitu Setiap visi dan misi sekolah terkait dengan masalah lingkungan dan rencana kegiatan anggaran sekolah (RKAS) terintegrasi pengelolaan perlindungan lingungan hidup (PPLH). Kedua : Pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, yaitu setiap mata pelajaran terintegrasi dengan PPLH. Ketiga : Kegiatan lingkungan sekolah berbasis partisipasi, yaitu pihak sekolah senantiasa aktif dalam kegiatan – kegiatan lingkungan salah satu contohnya adalah melakukan kerja bakti.
Yang terakhir atau yang keempat : Pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan, yaitu salah satunya adalah melengkapi seperti green house, tanaman obat keluarga (TOGA), mempunyai tempat sampah (tempat sampah terpilah), kolam ikan, wc dan kantin sehat. Kantin sehat tidak boleh menjual makanan – makanan yang mengandung pengawet atau pewarna secara berlebihan dan yang paling penting kantin sekolah tidak dianjurkan untuk menyediakan makanan kemasan plastik.
“Pembinaan biasanya dilakukan dalam jangka waktu 1 tahun,” sebut Haniah.
Haniah menjelaskan, untuk tingkatan adiwiyata sendiri terbagi menjadi empat yaitu sekolah dengan penghargaan tingkat kabupaten, provinsi, nasional dan mandiri. Dan biasanya tingkatan itu bisa dilihat dari penyediaan tempat sampah yaitu untuk tingkat kabupaten biasanya hanya dua tempat sampah, untuk tingkat provinsi sudah mampu membuat inovasi (tiga tempat sampah) untuk menuju nasional. Dan nasional menuju mandiri yaitu sudah mampu merambas atau membina ke sekolah-sekolah lain.
“ Adapun beberapa manfaat dengan adanya adiwiyata, terhadap sekolah itu yang pertama siswa merasa nyaman dan betah di sekolah, kecerdasan siswa meningkat dan terjadi pengurangan sampah yang ada di sekolah,” kata Kasi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup ini.