Salah seorang pembicara dalam 1st Indonesia_Ethiopia Young Entrepreneurs Forum. Sumber foto: kemlu.go.id
Addis Ababa, mandarnews.com – Indonesia dan Ethiopia memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan hubungan dan kerja sama di bidang bisnis berbasis start-up, terutama yang dilakukan oleh pengusaha muda di kedua negara.
Seperti halnya di Indonesia, saat ini bisnis berbasis start-up yang dijalankan kalangan muda di Ethiopia, juga mengalami perkembangan pesat. Pengusaha muda Indonesia akan melakukan sejumlah kerja sama dengan pengusaha muda Ethiopia.
Hal tersebut mengemuka dalam 1st Indonesia-Ethiopia Young Entrepreneurs Forum yang diselenggarakan Kedutaan Besar RI (KBRI) Addis Ababa, Ethiopia, Selasa (11/6/2019) di Aula KBRI Addis Ababa.
Forum dengan tema “The Growing Trend of Start-up Businesses” itu dihadiri oleh sekitar 140 pengusaha muda Ethiopia dan pembicara dari Indonesia.
Forum pengusaha muda tersebut menampilkan lima pembicara, pengusaha dan pegiat milennial dari Indonesia dan Ethiopia.
Pembicara dari Ethiopia adalah Markos Lemma (IceAddis) dan Kalewongel Tesfaye (Youth 2 Youth). Sementara pembicara dari Indonesia adalah Fathie Alwina (FASB Production), Edward Bryan Prasetya (Edward Architect and Partner), dan Kevin Alwino (Innovative Youth Project).
Ikut menyampaikan Motivational Statements Ahmed Assen Muhie, Sekretaris Jenderal Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Amhara, dan Arwin Ludiansyah, professional muda Indonesia yang memimpin sebuah perusahaan multinasional terkenal di Ethiopia.
Bertindak sebagai moderator, Christine Refina selaku pejabat Fungsi Politik KBRI Addis Ababa.
Selain memaparkan perkembangan bisnis start-up di masing-masing negara, para pembicara juga berbagi pengalaman dengan peserta, termasuk tantangan-tantangan yang mereka alami dalam mendirikan dan mengembangkan usaha.
“Forum tersebut bertujuan untuk mendorong kerja sama ekonomi dan perdagangan Indonesia dengan Ethiopia, terutama di kalangan pengusaha muda yang mengembangkan bisnis berbasis start-up,” kata Al Busyra Basnur, Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti, dan Uni Afrika ketika membuka secara resmi forum tersebut.
Dubes Al Busyra menjabarkan, persoalan yang dihadapi pemuda dunia saat ini cukup banyak, terutama di bidang pendidikan dan lapangan kerja.
“Untuk mengatasi persoalan pemuda, perlu melibatkan pemuda itu sendiri, di antaranya adalah mendorong pemuda untuk membuka dan mengembangkan usaha-usaha sendiri, seperti bisnis berbasis start-up,” ungkap Dubes Al Busyra.
Selain kerja sama ekonomi, Dubes Al Busyra juga menekankan pentingnya forum tersebut sebagai wadah pertemuan dan komunikasi pemuda Indonesia-Ethiopia.
“Diharapkan forum ini juga melahirkan berbagai kerjasama antarpemuda kedua negara, termasuk program pertukaran pemuda Indonesia-Ethiopia,” papar Dubes yang pernah dua kali mengikuti program pertukaran pemuda Indonesia-Kanada sebagai participant dan group leader ini.
Pejabat Fungsi Ekonomi KBRI Addis Ababa, Ni Putu Anggraeni menyampaikan, forum ini mendapat sambutan yang luar biasa dari pengusaha muda Ethiopia.
“Hal ini terlihat dari jumlah peserta yang semula ditargetkan hanya 70 orang ternyata yang hadir 140 orang, sehingga kita harus menambah kursi dalam jumlah yang banyak,” ujar Ni Putu.
Bahkan, tambahnya, banyak pula peserta yang masih melanjutkan tukar pikiran sesama mereka mengenai usaha-usaha di bidang start-up sampai pukul 10 malam di ruang pertemuan setelah forum ditutup pukul 7.30 malam. (rilis Kemenlu)
Editor: Ilma Amelia