Saat Tim PKMS mengedukasi para peternak.
Majene, mandarnews.com – Tim Dosen Fakultas Peternakan dan Perikanan Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) melakukan Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) di Desa Buttu Samang, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.
Kali ini Tim PKMS melakkukan edukasi bagi peternak di wilayah ini untuk meningkatkan produktifitas kambing. Hal ini dilakukan dengan membuat permen herbal bagi kambing untuk meningkatkan sistem imun bagi kambing.
Ketua PKMS, Marsudi mengatakan, dirinya bersama dosen lainnya, Deka Uli Fahrodi dan Andi Sukma Indah mengedukasi peternak membuat permen berbahan dasar herbal. Bahannya adalah pepaya, kunyit, bawang putih, daun kelor dan jamu yang mudah di dapat di daerah sekitar.
“Tanaman obat yang memiliki fungsi sebagai imunomodulator yaitu daun pepaya (Carica papaya L.), bawang putih (Allium sativum), kelor (Moringa oleifera), dan kunyit (Curcuma domestica) yang diolah menjadi permen herbal untuk pengobatan tradisional dan peningkatan produktifitas ternak,” kata Marsudi, Selasa (15/8/23).
“Target pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan peternak mengenai jenis-jenis penyakit dan cara penanganannya serta menghasilkan wirausahawan baru yang dapat memproduksi obat herbal ternak yang berlabel “Permen Batra” sehingga dapat menghasilkan tambahan pendapatan yang dapat meningkatkan perekonomian peternak,” lanjut Marsudi.
Obat permen herbal tersebut, kata Marsudi, dengan mudah dibuat peternak untuk meningkatkan sistem imun kambing untuk meningkatkan produktifitas di Desa Bukit Samang Pembuatan permen herbal juga ini bisa menjadi nilai tambah ekonomi bagi peternak.
Tanaman herbal tersebut dapat diolah menjadi obat tradisional pada ternak sehingga diharapkan dapat mengganti peran obat kimia serta antibiotik yang sering digunakan oleh peternak untuk mengatasi masalah kesehatan ternak. Sediaan obat tradisional dalam bentuk padat seperti permen memberikan kelebihan tersendiri karena mudah dalam pemberian pada ternak dan memiliki tingkat palatabilitas tinggi serta sangat mudah dalam penyimpanan.
“Pemilihan tanaman herbal bisa menjadi solusi bagi peternak untuk pencegahan penyakit pada ternak. Selain itu, pemberian obat tradisional mendukung himbauan pemerintah untuk meminimalisir penggunaan antibiotik pada ternak karena pemberian antibiotik yang tidak tepat bisa membuat hewan mengalami resistensi antibiotik yang mana akan sangat berbahaya jika hewan ternak tersebut berakhir di meja makan,” jelas Marsudi.
(Mutawakkir/rls)