Terperosok. Truk bermuatan 35 ton terperosok di dekat lokasi jalan ambles Desa Palipi Soreang Kecamatan Banggae Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), Jumat 2 Maret 2018.
Majene, mandarnews.com – Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah XIII Makassar sedang melebarkan jalan darurat, Jumat 2 Maret 2018 sore.
Tepatnya di bahu Jalan Trans Sulawesi Desa Palipi Soreang Kecamatan Banggae Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar).
- Baca juga :Â Jalan Trans Sulawesi Ambles
Koordinator Lapangan BBPJN Wilayah XIII Makassar Asyad, pemadatan jalan darurat itu agar arus lalu lintas tetap jalan. Sekitar pukul 15.00 wita, tiba-tiba satu truk terperosok di jalan darurat.
“Sementara pemadatan, ada mobil berat lewat, langsung masuk. Kita belum kasi material padat, ya tenggelam (terperosok) dia (truk),” kata Arsyad.
- Baca juga :Â Jalan Ambles Kian Parah
Truk dengan nomor polisi DD 8937 KD itu dari arah Mamuju menuju Makassar. Truk fuso tiba-tiba oleng dan ban sebelah kiri pengangkut cangkang sawit tersebut terperosok.
Beruntung truk itu terperosok di bagian sisi kiri jalan darurat. Jika ke arah kanan, bukan tidak mungkin truk bermuatan puluhan ton itu jatuh ke jalan yang ambles.
“Pengakuan sopir, sekitar 35 ton muatannya,” kata Kasat Lantas Polres Majene AKP Kemas Aidil Fitri setelah mengatur arus lalu lintas bersama sejumlah anggotanya.
“Antrean kendaraan cukup panjang. Sekitar 1 km (dari arah berlawanan. Alhamdulillah sudah lancar. Kita berlakukan sistem buka tutup,” lanjutnya.
- Baca juga :Â Kian Parah, BBPJN Buat Jalan Darurat
Alat berat dari BBPJN dikerahkan untuk evakuasi truk tersebut. Sekira satu jam, akhirnya truk tersebut bisa dievakuasi dan kembali melanjutkan perjalanan.
Meski demikian, sistem buka tutup tetap dilakukan hingga petang tadi. BBPJN masih melakukan upaya perbaikan jalan darurat agar arus lalu lintas tetap berjalan. Sementara bagian jalan yang ambles ditutup terpal agar tidak terkikis saat hujan kembali terjadi.
Wacana Pemindahan Jalan
Koordinator Lapangan BBPJN Wilayah XIII Makassar Arsyad mengatakan, ada tiga opsi upaya penanggulangan jalan ambles. Pertama meratakan kembali jalan, kedua menggeser jalan.
“Tapi tergantung masyarakatnya. Kalau mau berikan lahan, kita relokasi (geser) sedikit,” kata Arsyad.
- Baca juga :Â Jalan Trans Sulawesi Nyaris Putus
Opsi terakhir adalah memindahkan Jalan Trans Sulawesi dengan mencari jalur baru. Opsi awal lewat samping Puskesmas Totoli atau lewat Baruga tembus ke Pamboang.
“Kita masih menunggu hasil penelitian dari P2JN (Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional). Untuk sementara kita buat jalan darurat supaya lalu lintas tidak putus,” jelas Arsyad. (Irwan Fals)