Ilustrasi krisis air bersih. Sumber: hydro.co.id.
Majene, mandarnews.com – Dampak gempa bumi di Kabupaten Majene yang merusak 375 rumah di Desa Kayuangin, Kecamatan Malunda, Majene membuat warga mengalami banyak kerugian. Selain itu, mereka juga mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih karena banyak sambungan pipa untuk aliran air ke rumah warga yang terputus dan rusak akibat gempa.
Melalui Kepala Desa Kayuangin Muhammad Yusuf, warga desa mengeluhkan hal itu, bahkan sudah disampaikan ke Bupati Majene dan mereka dijanjikan solusi.
“Kami di sini sangat perlu air bersih, soalnya pipa untuk aliran air semua rusak. Kami sudah mengeluhkan ke Pak Bupati dan hal itu kami sampaikan kepada Lukman sudah sebulan lebih, namun sampai saat ini belum terealisasi,” jelas Muhammad Yusuf saat dihubungi via handphone, Jumat (12/3).
Untuk solusi air tersebut warga membutuhkan tandon air, meski sudah ada beberapa tandon air milik warga dan beberapa tandon air bantuan dari Palang Merah Indonesia (PMI) namun sayangnya tandon air yang bukan bantuan PMI tidak bisa diisi air bersih.
“Ini juga yang jadi kendala soalnya mobil tangki yang setiap saat mengantarkan air bersih, tidak mengisi tandon air yang bukan bantuan PMI,” kata Yusuf.
Selain itu, menurut Yusuf, warganya masih membutuhkan tendai7 karena diperkirakan warga yang rumahnya tidak bisa ditempati akan menjadikan tenda sebagai hunian sementara.
“Warga yang rusak parah rumahnya sebanyak 375, tentunya akan lama menjadikan tenda untuk hunian. Namun sayangnya bantuan Pemda untuk tenda sangat minim, untung banyak relawan yang membantu tenda,” pungkas Yusuf.(Haslan)
Editor: Ilma Amelia