“Bahkan berdasarkan survei Pneumoni Berat angkanya pun tidak berubah, sehingga pada tanggal 27 dapat disimpulkan tidak ada kemungkinan WN China terinfeksi Covid-19 di Bali,” sebut dr. Yuri.
Ia menerangkan, pada tanggal 28 Januari tepat kepulangan WN China ke negara asalnya, pihaknya mencoba mencari data apa saja yang dilakukan oleh WN China tersebut di Shanghai.
”Ternyata aktivitas yang patut diduga setelah dia (WN China) turun dari bandara naik kendaraan umum, berjalan ke sana kemari, dan jika dihadapkan pada Sentinel ILI sangat mungkin terjadi penularan Covid-19 di sana,” ucap dr. Yuri.
Kemenkes juga sedang melacak ke Imigrasi, sepanjang WN China ada di Indonesia dari tanggal 12 -28 Januari pergi kemana saja. Bahkan jika identitasnya sudah jelas diketahui akan mencoba dilacak ke hotel mana saja yang disinggahi.
”Tetapi kita sebenarnya bukan berbicara tentang WN China ini, tetapi bagaimana kita melakukan proteksi yang kuat, deteksi yang cermat di Bali. Karena WN China sudah ada di negaranya kita berdoa mudah-mudahan cepat sembuh. Nanti yang di Bali inilah yang harus perlu kita pantau betul, jangan sampai menjadi sebuah hotspot (Covid-19),” tutup dr. Yuri. (rilis Kemenkes)
Editor: Ilma Amelia