
Rombongan melihat langsung kondisi ruang IBS di gedung baru RSUD Majene yang tak terawat, termasuk lepasnya lampu dari plafon ruangan, padahal gedung belum lama selesai dikerjakan.
Majene, mandarnews.com – Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Majene memberikan peringatan kepada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majene agar pengelolaan gedung, sarana dan prasarana,, serta kebersihan dilakukan dengan baik.
Hal ini disampaikan oleh sejumlah anggota Komisi III DPRD Majene saat menghadiri kegiatan peresmian poli jiwa di RSUD Majene, Kamis (19/5/2022).
Kritikan bermula saat pihak RSUD Majene mengajak rombongan yang terdiri dari anggota Komisi III DPRD, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) yang diwakili Asisten II Sekretariat Daerah, serta pihak lainnya meninjau ruangan baru di lantai dua Gedung B.
Saat itu, rombongan menuju bangunan yang dipersiapkan untuk Instalasi Bedah Sentral (IBS) di samping bangunan poli jiwa.
Hendak menyeberang gedung melalui jembatan penyeberangan yang menghubungkan antara kedua gedung, anggota Komisi III DPRD mulai meragukan perencanaan pembangunan tersebut, termasuk kekuatan jembatan.
Selesai menyeberang dan memasuki ruang IBS, rombongan kembali disuguhi pemandangan yang kurang indah, hampir setiap sudut ruangan terdapat sarang laba-laba, debu, serta sampah yang berserakan.
Belum lagi, sejumlah lapisan luar dinding bangunan yang terkelupas serta stand lampu dalam ruangan lepas dari plafon. Bahkan, lift diketahui tidak berfungsi sehingga Komisi III DPRD Majene menduga pembangunan gedung tidak sesuai dengan perencanaan.
Meski RSUD Majene mengaku ruangan tersebut memang belum siap untuk ditempati, namun Komisi III DPRD terlihat risih dengan kondisi gedung yang kotor dan seperti tak terawat. Bahkan, meminta agar perawatan gedung dilakukan dengan baik.
Dikonfirmasi, Ketua Komisi III DPRD Majene Abdul Wahab mengatakan, gedung tersebut masih perlu dilakukan pembenahan. Apakah memang sesuai dengan perencanaan sejak awal sampai serah terima pekerjaan dan mengakui ruangan-ruangan di RSUD Majene belum siap ditempati.
“Ini harus dimasukkan dalam perencanaan pembenahan, termasuk apa yang belum lengkap dalam ruangan itu, untuk lengkap saat mengoperasionalkan ruang tersebut untuk memaksimalkan fungsi-fungsi rumah sakit,” ucap Wahab.
Anggota DPRD dari Partai Amanat Nasional tersebut berujar, nantinya akan mengagendakan rapat dengar pendapat bersama RSUD Majene untuk melakukan diskusi, melakukan sharing terkait langkah-langkah apa yang harus dilakukan dan diprioritaskan untuk menunjang pemanfaatan fungsi rumah sakit, khususnya gedung baru.
Wahab pun berharap, agenda itu dapat terlaksana akhir Mei 2022.
“Nantinya untuk pertemuan semua akan menjadi pembahasan terkait pembenahan, mulai dari kualitas bangunan, perencanaan bangunan, pelayanan, kebersihan, dan lainnya,” tutup Wahab. (Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia