Bupati Majene, Fahmi Massiara dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, ilmu Thariqat seharusnya tidak hanya dipelajari para orang-orang yang telah sepuh saja, namun para kaum milenial juga harus ikut mengamalkan.
“Saya hanya ingin menyampaikan bahwa saat ini kita sudah berada di era globalisasi, dimana yang menjadi pemegang peranan dalam Thariqat itu adalah para orang tua, padahal yang harus banyak berperan adalah para generasi muda, khususnya bagi kaum millenial,“ tutur Fahmi.
Lebih lanjut Fahmi menukas, dewasa ini berbagai paradigma baru tentang ajaran beragama sering muncul di tengah masyarakat, padahal sejatinya semua umat muslim telah dituntut untuk tetap bertahan dan eksis pada ajaran Islam yang sebenarnya, yaitu ajaran Nabi Muhammad SAW.
Sementara itu, Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar juga mengungkapkan kebanggaannya terhadap kehidupan beragama di Indonesia dan Sulbar pada khususnya.
Hal itu dikarenakan pimpinan pendahulu di Indonesia sudah menempatkan hal yang baik di tengah kehidupan beragama di Indonesia sehingga dapat berjalan dengan baik, aman, dan berbahagia hingga saat ini.
“Oleh karena itu, kita harus memiliki sikap intelektual yang diperlukan bangsa Indonesia. Jadikan Pancasila sebagai pandangan hidup ideologi bangsa Indonesia, karena semua yang baik ada di dalam Pancasila, misalkan persatuan Indonesia,” kata mantan Bupati Polewali Mandar (Polman) dua periode ini.
Masyarakat yang telah mengakui ideologi Pancasila, lanjutnya, berarti telah menjalankan syariat Islam, sebab di dalamnya terdapat azas keberagaman antara umat beragama.
Gubernur menjelaskan, setiap insan memiliki pandangan terhadap Pancasila sesuai agama yang mereka anut. Sebagai umat Islam, jiwa persaudaraan yang tinggi harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. (Ashari)
Editor: Ilma Amelia