Aliansi Mahasiswa Polman di persimpangan Pancasila gelar aksi solidaritas
Polewali, mandarnews.com – Puluhan anggota organisasi mahasiswa yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Polewali Mandar menggelar aksi solidaritas, Kamis (14/2/2019).
Dalam aksinya, mahasiswa yang menamakan dirinya Aliansi Mahasiswa Polewali Mandar ini mengecam tindakan represif anggota kepolisian yang melakukan pemukulan terhadap beberapa mahasiswa saat melakukan aksi di Balikpapan pada Senin (11/2/2019) lalu.
Beberapa organisasi mahasiswa seperti Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) turut ambil bagian dalam aksi solidaritas ini.
Aksi yang digelar di persimpangan Lapangan Pancasila Kelurahan Pekkabata Kecamatan Polewali Mandar ini dijaga ketat oleh aparat kepolisian.
Dalam orasinya, peserta aksi membawa spanduk dan keranda yang ditandu oleh beberapa orang mahasiswa yang mengecat tubuhnya.
Salah satu peserta aksi bernama Iman dalam kesempatan tersebut mengajak mahasiswa untuk melawan ketidakadilan.
“Bagaimana tindakan teman-teman jika melihat kesewenang-wenangan yang dilakukan oleh aparat? Apakah teman-teman hanya diam saja melihat ketidakadilan? Satu kata untuk itu, lawan,” ujar Iman.
Nurliah, peserta aksi yang lain menyerukan hal serupa dalam orasinya. Ia juga mengutuk tindakan polisi yang memukul mahasiswa di Balikpapan.
“Kita telah melihat tindakan represif yang dilakukan oleh aparat kepolisian kepada mahasiswa yang berunjuk rasa. Tidak sepantasnya aparat berbuat hal seperti itu,” kata Nurliah.
Setelah menyampaikan aspirasinya, peserta aksi kemudian bergerak ke Markas Kepolisian Resor (Polres) Polewali Mandar untuk melanjutkan aksinya.
Koordinator Aksi Sabri dalam tuntutannya meminta penegak hukum untuk menegakkan hukum seadil-adilnya tanpa pandang bulu.
“Kami meminta Kapolres Polman untuk mengomunikasikan kasus kekerasan yang terjadi di Balikpapan agar kasus serupa tidak terjadi lagi di tanah air khususnya di Polman. Kami juga meminta Kapolri memecat Direktur Intelkam Polda Kaltim secara tidak hormat beserta oknum-oknum yang melakukan tindakan represif kepada mahasiswa dan masyarakat yang menyuarakan aspirasi,” tukas Sabri kepada awak media.
Wakil Kepala Polres Polman Komisaris Polisi (Kompol) Mihardi dalam tanggapannya mengatakan, aspirasi mahasiswa tersebut akan disampaikan langsung kepada pimpinannya.
“Yang berkaitan dengan aspirasi mahasiswa akan diteruskan kepada pimpinan tertinggi di tingkat Polres dalam hal ini Kapolres. Dan tentu Kapolres akan menyampaikan kepada tingkat Polda dan tingkat pusat karena ini ada alasan yuridiksi tentang wilayah hukum masing-masing,” kata Kompol Mihardi.
Mengenai tuntutan pencopotan Direktur Intelkam Polda Kaltim, Kompol Mihardi menjelaskan bahwa semua itu ada mekanisme dan prosedur penanganannya.
Reporter : Ilma Amelia