Suasana Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJMD Polman yang digelar Balitbangren
Polewali, mandarnews.com – Badan Penelitian, Pengembangan, dan Perencanaan Pembangunan (Balitbangren) Kabupaten Polewali Mandar melaksanakan Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar 2019-2024, Rabu (6/2).
Forum ini dihadiri oleh Bupati Polewali Mandar Andi Ibrahim Masdar (AIM), Wakil Bupati Drs. H. Muhammad Natsir Rahmat, dengan narasumber dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Dr. Agussalim.
Turut pula hadir seluruh perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), para camat, pimpinan instansi vertikal, pimpinan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), akademisi, tokoh masyarakat, dan para pemangku kepentingan.
Dalam laporannya, Balitbangren melalui Kepala Bidang (Kabid) Himawan Jasin menyampaikan, kegiatan ini adalah bagian dari rangkaian penyusunan RPJMD 2019-2024.
“Regulasi mengharuskan paling lambat 30 hari setelah pelantikan Bupati, rancangan awal RPJMD harus sudah dikonsultasikan ke publik,” ujar Himawan Jasin.
Kepala Balitbangren Polewali Mandar Darwin Badaruddin dalam paparan rancangan awal RPJMD menjelaskan berbagai masalah yang menjadi fokus dalam penyusunan RPJMD, seperti masalah kemiskinan, IPM rendah, pendidikan, ketahanan pangan, infrastruktur, kualitas lingkungan hidup, dan masalah lainnya.
Visi yang diusung Bupati dan Wabup adalah Polewali Mandar Maju, Rakyat Sejahtera. Adapun misinya adalah :
1) Mewujudkan SDM yang berkualitas dan religius, 2) Memperkuat kemandirian ekonomi berbasis potensi unggulan wilayah, 3) Mengembangkan infrastruktur berkualitas yg terintegrasi serta berwawasan lingkungan, 4)Memantapkan tata kelola pemerintahan yg berkualitas dan modern.
Mendampingi visi misi tersebut, juga ditawarkan 10 program unggulan yaitu, 1). Peningkatan pemerataan kualitas layanan pendidikan, 2) Bantuan beasiswa bagi keluarga kurang mampu, hafidz/hafidzah, 3) Perlindungan kesehatan universal, 4) Pengembangan wirausaha dan perluasan lapangan kerja, 5) Pengembangan sektor pertanian, industri, dan pariwisata secara terpadu, 6) Pengembangan rumah sehat bagi wrga miskin, 7) Pengembangan infrastruktur dasar yang mantap dan perluasan konektivitas antar wilayah, 8) Pengembangan kawasan perkotaan berwawasan lingkungan, 9) Pengembangan birokrasi yang bersih melayanin, dan 10) Penguatan inovasi daerah.
Narasumber Dr. Agussalim dalam uraiannya menyampaikan pentingnya data dalam melengkapi RPJMD ini.
“Setidaknya berdasarkan pada Permendagri Nomor 86 Tahun 2017, dibutuhkan kurang lebih 600 data yg harus tersedia di dalam dokumen RPJMD, namun permasalahan yang saya temui di setiap daerah adalah datanya kurang,” kata Dr. Agussalim.
Bupati Polewali Mandar AIM dalam sambutannya menekankan agar permasalahan yang menjadi fokus dalam RPJMD harus “diborongi” oleh lintas OPD.
“Dalam berencana, hal-hal yang sederhana saja yang kita utamakan, yang penting bisa dicapai dan bisa menyelesaikan permasalahan di masyarakat,” pesan AIM.
Terkait potensi keuangan, diharapkan OPD terkait memaksimalkan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sudah ada sambil mencari potensi apa yg perlu diupayakan.
“Saya juga meminta kontribusi sumbangan pikiran dari berbagai kalangan, seperti akademisi, tokoh masyarakat, dan stakeholder yg hadir, agar perencanaan daerah yg tertuang dalam RPJMD bisa berkualitas dan tepat sasaran,” tutur AIM.
Selanjutnya kegiatan ini dilanjutkan dengan diskusi yang berjalan interaktif. Para peserta antusias membedah poin per poin dalam rancangan awal RPJMD.
Banyak masukan yang disampaikan oleh peserta, seperti kinerja petugas kebersihan, upaya yang mungkin bisa dilakukan untuk mencegah abrasi, masalah kematian ibu melahirkan, sampai pada persoalan pernikahan anak usia dini.
Reporter : Ilma Amelia