Pengendara roda dua maupun roda empat sebaiknya lebih berhati-hati saat melintas di Lembang, Kelurahan Baruga Dhua, Kecamatan Banggae Timur. Pasalnya, jalan aspal yang baru sekitar satu bulan dikerja, kini sudah rusak.
Setidaknya terdapat tiga titik jalan rusak padahal proyek tersebut menghabiskan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2015 mencapai RP. 1.592.993.000,- . Jalannya berlubang dan aspal yang masih baru ini terbongkar dan menyebabkan genangan air saat hujan. Selain itu, akibat tanah sisa galian pemasangan pipa air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) becek saat hujan. Kondisi jalan becek ini menambah kesulitan pengendara.
Kepala Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Majene, Ramli beralasan jalan yang baru saja diaspal tersebut rusak karena sering dilewati mobil truk molen yang melebihi tonase.
"Itu kan sebenarnya mau kita halangi tapi kita tidak tahu bagaimana caranya karena mobil itu kan melebihi tonase dan kejadiannya bukan cuma disitu (Lembang) tapi ada juga di Galung dan jalan masuk BLK," kata Ramli.
Jalan aspal yang dikerjakan CV. Citra Mandiri Utama ini sering dilewati truk molen. Di Lembang juga terdapat proyek pengerjaan jalan beton oleh PT. Pilar Sejati. Jalan beton ini dikerja mulai dari Lembang hingga Segeri, Kelurahan Baruga Dhua.
Ramli menyebut, proyek jalan beton yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ini dikerjakan tanpa ada koordinasi sebelumnya dengan Dinas PU Majene.
"Yang jadi permasalahan kalau ada proyek dari APBN dan provinsi selalu tidak ada koordinasi dengan pihak kabupaten kalau ada pekerjaan," kata Ramli.
Menurut Ramli, sebelum melakukan pengerjaan proyek baik dari APBN atau provinsi harusnya ada koordinasi sebelumnya.
"Seharusnya ada koordinasi sebelumnya supaya tidak tumpang tindih, tidak mungkin kita haangi karena sama-sama proyek pemerintah," kata Ramli.
Sementara Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Majene, Bakri mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pengelola proyek jalan beton tersebut. Jalan rusak yang baru selesai dikerjakan tersebut merupakan tanggung jawab pengelola proyek jalan beton.
"Nanti diperbaiki, itu tanggung jawab pekerja beton karena dia yang rusak, nanti kami akan konfimasi kepada mereka untuk diperbaiki," kata Bakri.
Gubernur Sulawesi Barat, Anwar Adnan Saleh selalu mengatakan tidak benar kalau tidak ada koordinasi karena semua program yang masuk pada wilayah tertentu selalu dikoordinasikan dengan pemerintah setempat. Anwar Adnan Saleh juga mengatakan, setiap ABPD selalu diasistensi ke provinsi sebelum
ditetapkan. (Irwan)