Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan kualitas lulusan Balai Latihan Kerja (BLK) menyambut Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Salah satunya dengan revitalisasi Unit Pelaksana Tugas Daerah (UPTD) BLK seluruh Indonesia yang dilakukan oleh Kementerian Ketenaga Kerjaan dan Transmigrasi Republik Indonesia (Kemenakertrans RI) tahun 2016 melalui Ditjen Pembinaan Pelatihan Kerja dan Peningkatan Produktifitas Tenaga Kerja (Binalattas).
Salah satu langkah yang dilakukan oleh Kemenakertrans RI adalah dengan menghimbau pemerintah daerah untuk membentuk UPTD BLK pada setiap provinsi dengan status milik pemerintah provinsi.
Menanggapi hal tersebut, Kepala BLK Majene, Sirajuddin menilai BLK Majene lah yang pantas dijadikan sebagai BLK provinsi di Sulawesi Barat. Pasalnya, BLK Majene yang berada di Deteng-deteng ini jauh lebih refresentatif dibanding BLK lainnya di Sulawesi Barat.
"BLK Majene lebih pantas dijadikan BLK Provinsi, BLK Majene itu kondisisarana prasarananya jauh lebih memenuhi syarat, instruktur dan tenaga pelatihan cukup, pengalaman pelaksanaan kegiatan pelatihan cukup dan kondisi peralatan lebih lengkap dan up to date," kata Sirajuddin yang akrab dipanggil Joko ini.
Selain itu, BLK Majene itu dianggap lebih strategis di wilayah Sulbar. Seiring dengan status Majene sebagai wilayah atau pusat pendidikan sebaiknya dibarengi dengan pengembangan pelatihan kerja dan pengembangan produktifitas.
"BLK kami punya asrama dan lokasi yang kondusif untuk kegiatan pelatihan, apabila BLK kami dijadikan BLK provinsi maka kami akan lebih menghemat anggaran biaya untuk pembangunan BLK atau pengadaan Tanah dsb tidak ada lagi dibanding harus membangun baru di tempat lain, cukup hanya pengembangan saja," kata Joko.
Joko menambahkan, dalam membangun BLK tidak semudah membalikkan telapak tangan meski anggaran tersedia.
"Bangun BLK itu tidak mudah, banyak BLK di Indonseia yang telah mati suri dan bangunannya telah menjadi gudang penyimpanan," kata Joko.
Sebagai perbandingan, berikut data-data BLK di Sulawesi Barat yang disampaikan kepala BLK Majene, diantaranya :
1. UPTD BLK Provinsi Sulbar : Kelembagaan sudah terbentuk (Eselon III), workshop kejuruan belum ada, istruktur memenuhi syarat belum ada, program pelatihan belum stabil dan tenaga pelatihan bersertifikat belum ada.
2. UPTD BLK Kabupaten Mamuju : kelembagaan masih non eselon atau masih dibawah koordinasi bidang ketenaga kerjaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Mamuju, workshop hanya menjahit dan instruktur belum ada.
3. UPTD BLK Kabupaten Majene : kelembagaan sudah terbentuk (eselon IVA), Terdiri dari 7 workshop diantaranya listrik, tehnik pendingin, elektronika, las, mobil, sepeda motor, menjahit dan komputer, istruktur terdiri dari dua orang pada setiap masing-masing jurusan dan telah bersertifikat Dikdas, up grading dan telah bersertifikat kompetensi, mempunyai asrama peserta pelatihan dengan kapasitas 32 orang, mempunyai lapangan untuk upacara dan kegiatan lainnya, mushalla yang layak, peralatan cukup, mobil pelatihan keliling tiga unit (menjahit, listrik, dan motor tempel) dan BLK Majene juga punya segudang prestasi diantaranya juara 1 kompetisi istruktur tingkat nasional, juara IV nasional kejuaraan las, dan juara 7 tingkat nasional kejuruan otomotif. (Irwan)