Pembangunan jembatan penghubung antara Dusun Tinambung, Desa Tinambung dengan Lingkungan Galung-galung, Kelurahan Lalampanua, Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene dinilai mubazir. Pasalnya, jembatan tersebut belum sempat difungsikan kini dibongkar kembali.
“Ini namanya mubazzir pak, padahal belum cukup dua tahun dibangun sekarang dibongkar kembali, bahkan sejak jembatan dibangun belum pernah difungsikan, bagaimana warga mau lewat, kedua ujung jembatan terlalu tinggi,” kata warga setempat, Hamzah, Rabu (3/8/2016).
Berdasarkan data yang dihimpun, sebelumnya pembangunan jembatan tersebut hampir selesai. Namun tidak bisa difungsikan karena diduga kesalahan perencanaan konstruksi. Kedua sisi jembatan terlihat sangat tinggi dari permukaan jalan sehingga tidak bisa dilewati. Jika pembangunan dilanjutkan, jembatan tersebut tidak akan bisa difungsikan.
Sementara itu, Kepala Seksi Jalan dan Jembatan, Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Majene, Ramli membenarkan pembongkaran jembatan tersebut. Menurutnya, pembongkaran tersebut karena telah dianggarkan untuk dibangun kembali.
"Iya memang dibongkar kembali untuk diperbaiki. Kalau tidak, jembatan tidak bisa difungsikan karena terlalu tinggi. Makanya tahun ini kembali dianggarkan," kata Ramli.
Jembatan tersebut dibangun dengan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sulawesi Barat dengan total anggaran Rp. 1,3 milliar. Proyek tersebut dikerja PT. Yashika Karya Mandar. Beberapa tahun sebelumnya, penghubung antara Desa Tinambung dan Kelurahan Lalampanua tersebut adalah jembatan gantung. Namun ambruk karena terseret luapan air sungai.
(Irwan)