Salah satu kendaraan operasional BPBD Majene/ Foto : Ashari
Majene, mandarnews.com – Kawasan Kabupaten Majene yang terletak pada garis khatulistiwa ditetapkan masuk urutan ke delapan tingkat tinggi siaga bencana nasional. Namun kondisi itu tidak berbading lurus dengan fasilitas penunjang siaga bencana yang dimiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majene.
Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Majene, M Dardi, Seperti halnya kendaraan operasional, pihak BPBD Majene mengaku masih kekurangan. Hal ini kata dia, tentunya akan sedikit menyulitkan Petugas dalam menjalangkan tugasnya ketika terjadi peristiwa bencana alam di daerah.
Ia menyebut, pihaknya membutuhkan kendaraan roda dua sebanyak dua unit untuk menjangkau lokasi yang terkena bencana alam.
“Dua unit motor ini khusus untuk berkeliling memantau setiap wilayah yang dianggap rawan terjadi bencana, seperti tanah longsor dan banjir,” terang Dardi.
Ia mengaku, terus berupaya meminta penambahan kendaraan operasional.
“Wilayah kita ini luas, dan masuk rangking delapan tingkat tinggi siaga bencana secara nasional bahkan se-Negara Asean,” imbuh Dardi Selasa 20 Juni 2017.
Ia menjelaskan, wilayah Majene, berada pada garis katulistiwa, dari dasar itulah sehingga wilayah masuk rangkin delapan tingkat tinggi siaga bencana.
“Jadi kita sangat membutuhkan kendaraan operasional. Tahun ini kita akan mencoba mengusulkan pengadaan kendaraan operasional, semoga ada respon dari pemerintah,” harapnya.(Ashari)
- Baca kumpulan berita tentang : BPBD Majene