
Bupati Majene Lukman saat meresmikan Pasar Rakyat Tammerodo Utara di Kecamatan Tammerodo, Kabupaten Majene, Rabu (23/6).
Majene, mandarnews.com- Di detik-detik akhir masa jabatannya, Bupati Majene Lukman meresmikan Pasar Rakyat Tammerodo Utara yang ada di Kecamatan Tammerodo, Majene.
Peresmian dilakukan secara seremonial dengan menandatangani prasasti di aula Kantor Camat Tammerodo serta pemotongan pita, Rabu (23/6).
Menurut Lukman, Pasar Rakyat Tammerodo Utara merupakan proyek kerjasama antara Kementerian Perdagangan Republik Indonesia yang juga tidak lepas dari upaya keras almarhum H. Fahmi Massiara mantan Bupati Majene yang telah meniti dan mengawal hingga ke kementerian terkait.
“Pasar ini berdiri juga tidak lepas dari upaya almarhum Fahmi Massiara yang meniti dan mengurus langsung sampai ke pusat,” ucap Lukman saat memberikan sambutan.
Lukman juga mengatakan, meski pembangunan pasar merupakan program dari pemerintah pusat, namun semua itu membutuhkan perjuangan yang tidak mudah.
“Kementerian terkait tidak serta merta menempatkan suatu proyek di daerah, namun melihat potensi dan usaha setiap pemerintah daerah,” ujar Lukman.
Ia berharap, masyarakat bersama pelaku usaha dan pemerintah setempat mampu menjaga aset tersebut, mengingat pasar merupakan potret perkembangan ekonomi suatu daerah yang menjadi indikator perkembangan suatu daerah.
“Jangan sampai setelah diresmikan selanjutnya tidak berkembang bagus, asas manfaatnya juga harus jelas,” tukas Lukman.
Ia pun meminta untuk tahap uji coba agar hari Pasar Tammero’do jatuh pada hari Senin.
Hal tersebut merupakan aspirasi masyarakat dan pelaku usaha karena mempertimbangkan Pasar Seppong yang sudah tidak aktif lagi sehingga aktivitas ekonomi bisa dialihkan ke Pasar Tammerodo Utara.
“Meski demikian hal tersebut masih dalam uji coba, jika sepakat dan potensinya bagus bisa dilanjutkan begitu pun sebaliknya, jika tidak berpengaruh positif dapat kembali dirembukkan untuk penentuan hari pasar secara final,” sebut Lukman.
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Usaha Kecil Masyarakat (UKM) Majene H. Busri menyampaikan, peresmian pasar tersebut merupakan inisiatif para aparat pemerintahan setempat dengan alasan untuk mengantar Bupati mengakhiri masa jabatannya yang tinggal beberapa hari.
“Selain itu, jika pasar lebih lama lagi dimanfaatkan maka lambat laun akan rusak dan kegiatan ekonomi masyarakat bisa terhambat,” tutur H. Busri.
Ia menjelaskan, pembangunan Pasar Tammero’do ini bersumber dari dana tugas pembantuan (TP) dan sharing dari dana alokasi khusus senilai Rp3 milyar 780 juta. Fasilitas yang terdapat dalam pasar tersebut di antaranya kios pasar sebanyak 9 unit, los 98 unit, musala 1 unit, kantor pengolah 1 unit, tempat duduk 1 unit, tempat pembuangan sampah 1 unit, dan lainnya.
“Meski demikian, tidak semua mendapat dukungan anggaran dari pusat sehingga membutuhkan sharing dengan pemerintah saerah seperti sarana jalan dan pelataran pasar yang belum maksimal. Diharapkan agar mendapat dukungan program APBD termasuk anggaran penimbunan dan pemagaran juga diserahkan ke Pemda,” terang H. Busri.
Usai peresmian di Kantor Camat, Bupati Majene dan lainnya meninjau pasar yang diawali dengan prosesi pengguntingan pita. (Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia