Kasek SMPN 1 Majene, Sumaila
Majene, MANDARNEWS.COM – Isu penculikan anak yang kian marak terdengar di mana-mana menggemparkan semua kalangan masyarakat, baik masyarakat sipil terutama para guru di sekolah. Pasalnya hal ini terjadi menjelang digelarnya Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Selain itu, yang menjadi target penculikan tersebut adalah anak sekolah. Dan baru-baru ini, 18 maret 2017, seorang siswi SD bernama Naila yang beralamatkan lingkungan Garogo (kecamatan Banggae) nyaris diculik pria berbadan kekar yang mengendarai mobil avanza.
Sumaila, kepala sekolah SMPN 1 Majene mengaku resah atas isu tersebut sekaligus meragukan fakta adanya upaya penculikan anak tersebut. Sebab masyarakat saling menampik bahwa itu benar terjadi di lingkungannya.
“Sebaiknya kalau ada isu begitu supaya masyarakat tidak geregetan dan ketakutan, baiknya ada info dari pemerintah. Apa betul ini sudah ada kejadian atau belum ada. Karena informasi dari kampung ini dan kampung sana katanya juga belum ada,” kata Sumaila, ketika ditemui Rabu, 29 maret 2017, di tempat kerjanya.
https://mandarnews.com/2017/03/18/bocah-kelas-iv-sd-nyaris-jadi-korban-penculikan/
Ia lalu menjelaskan apa yang yang akan dilakukan untuk mencegah hal itu terjadi pada siswanya. Pertama, siswa-siswi yang berada di lingkungan sekolah pada jam sekolah dilarang keluar tanpa seizin piket dan alasan yang jelas seperti lupa membawa buku yang pada hari itu sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar. Kedua, apabila telah pulang sekolah agar menuju langsung ke rumah masing-masing.
“Karena biasa anak-anak kalau pulang, singgah di rumah rekan-rekannya. Jadi kan dengan adanya muncul cerita-cerita seperti ini, kalau sudah tidak datang sampai jam tiga orang tuanya lain pikiran,” sebutnya.
Sumaila kemudian mengatakan bahwa sejauh ini upaya yang telah dilakukan secara khusus adalah melakukan himbauan ke tiap-tiap kelas melalui wali kelas masing-masing. Setelah itu pada hari Senin mendatang akan dilakukan himbauan secara umum melalui upacara bendera. (najib)