Sosialisasi pencegahan penularan covid-19 di rumah oleh Dharma Wanita Persatuan Kab. Polman secara virtual, Kamis (28/1/2021)
Polman, mandarnews.com – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Polewali Mandar (Polman) melaksanakan sosialisasi pencegahan dan penanggulangan penularan covid-19 di rumah.
Sosialisasi dilakukan secara virtual diikuti oleh para Ketua DWP Perangkat Daerah, pengurus DWP Kabupaten serta operator e-Reporting LPPK dan DWP Kecamatan dan instansi vertikal Se Kabupaten Polman, Kamis (8/1)
Adapun yang bertindak selaku narasumber sosialisasi pencegahan dan penanggulangan penularan covid-19 di rumah, dokter (dr) Emi Purnama dan host Marendeng I. Nengah
Sukmawati A. Bebas Manggazali Ketua DWP Polman ketika membuka secara resmi kegiatan menyampaikan, peran DWP dalam pemberdayaan perempuan di era digital untuk mendukung ketahanan keluarga sesuai anjuran Pemerintah yakni melaksanakan aktivitas sesuai protokol kesehatan covid-19.
“Saya menyampaikan, dilaksanakannya kegiatan ini secara digital sebagai upaya mewujudkan ketahanan keluarga yang tangguh dan mandiri. DWP pun dituntut, meningkatkan kualitas SDM termasuk, imunitas tubuh. Seperti kita ketahui, di Polman penularan covid -19 masih berlangsung dan meningkat, meskipun dilakukan sosialisasi tapi pelanggar protokol kesehatan masih dijumpai di mana-mana,” terangnya.
Maka diharapkan ujarnya, sosialisasi ini dapat membantu semua pengurus DWP mencegah terjadinya penularan covid -19.
Serta tetap disiplin protokol kesehatan 3M yaitu, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan di air mengalir dan tetap wajib dilaksanakan di rumah beserta keluarga.
“Anggota keluarga, anak, suami, saudara dan orang tua hendaknya memakai masker keluar rumah demi memutus mata rantai penularan sebab virus korona bisa melalui hidung, mulut dan tangan rambutnya,” ucapnya.
Dikesempatan ini, dr. Emy Purnama yang juga kepala bidang pelayanan kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Polman menjelaskan apa itu covid-19 dan Kebiasaan baru 3M sehari-hari, prosedur pencegahan dan pengendalian infeksi untuk isolasi di rumah apabila terkonfirmasi covid-19.
“Kalau penularan covid -19 secara langsung itu percikkan air liur bisa dihirup, kalau tidak langsung percikan mengenai benda yang disentuh lalu pegang hidung, mulut langsung terkonfirmasi. Sehingga yang paling sering timbulnya dari gejala demam 82,2% dilanjutkan gejala batuk 61,7%, rasa lelah, rasa tidak nyaman, sakit perut, nafsu makan tidak baik, berlendir, nyeri badan, otot sakit, mual dan pusing,” jelasnya
Emy juga menjelaskan, istilah orang tanpa gejala (OTG) dan lainnya itu sudah tidak ada lagi, definisi kasus kini ada namanya suspek, probable, terkonfirmasi.
Menurutnya, saat ini Polman sudah transmisi lokal, jadi kalau ada gejala sudah dikatakan suspek, semua Puskesmas melayani pasien covid-19 begitupun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Polewali dan RSU Wonomulyo terbagi menjadi sedang, ringan dan berat.
Pelayanan pendidikan, sosial dan lainnya bisa berjalan walau dalam keadaan terbatas, maka etika batuk salah satu upaya cegah korona yang mesti terjaga, imbuhnya.
“Pasien covid-19 bagi usia di bawah 10 tahun cuma 1% ditemukan, paling banyak 30 tahun sampai dengan 74 tahun, orang dengan riwayat penyakit hipertensi, diabetes, gangguan saraf, kanker dan penyakit penyerta lainnya cenderung akan mudah terserang covid-19. Dan jika ada gejala covid-19, diminta untuk jaga jarak satu sama lain antar keluarga, tidak keluar rumah sampai gejala hilang dan tidak menganggap remeh adanya gejala. Pemanfaatan tanaman obat Toga di halaman rumah keluarga dapat solusi untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan gizi keluarga serta melakukan aktivitas bermanfaat,” tutupnya.
(Aty Achmad)