Jalan yang menghubungan Dusun Tabolo dan Dusun Bambang, membuat pengendara sedang melintas harus ekstra hati-hati akibat adanya lumpur.
Majene, mandarnews.com – Akibat banjir yang menerjang, Dusun Bambangan dan Dusun Tabolo, Desa Bambangan, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Kamis 14 Desember 2017, membuat desa yang terkenal dengan duriannya ini terendam lumpur. Desa ini terancam terisolir akibat ketebalan lumpur melapisi badan jalan maupun perkampungan.
Bisa dipastikan salah satu penyebabnya adalah Bendungan Kayuangin. Kalau berlangsung cukup lama, tunggu saja kami di sini akan sejajar dengan lumpur,” kata Saifuddin di kediamannya, Jumat 15 Desember 2017.
Menurutnya, ketebalan dari lumpur pada banjir pertama (5-12-2017) sampai satu meter. Sedangkan untuk banjir kedua ketebalan mencapai 50 sentimeter.
“Sebetulnya kami sudah minta (ke pemkab Majene) alat untuk mengeruk lumpur, tapi karena belum ada terpaksa kami gali pakai alat seadanya. Karena kalau tidak dikasih begitu kami di sini tidak bisa lewat,” ucapnya.
Jalan yang menghubungkan Dusun Tabolo dan Dusun Bambangan tertutup lumpur sepanjang 300 meter. Sementara luasannya mencapai delapan hektar ini. Akibat lumpur, tanaman warga seperti cokelat, padi, dan pohon kelapa menjadi rusak.
“Kalau banjir kami terisolasi. Pokoknya semenjak ada bendungan baru kami begini. Dulu pernah terjadi banjir tapi tidak seperti ini,” katanya.
Kepala Desa Bambangan, Syaifuddin mewakili warganya menyampaikan harapan agar Bendung Kayuangin dipindah. Jika tidak dipindah minimal dihentikan saja kelanjutan pekerjaannya. Alasannya, selama ada bendungan maka Desa Bambangan terkena dampaknya.
(Busriadi)