Bimtek di balai pertemuan nelayan Tamo.
Majene, mandarnews.com – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Ekowisata Bahari Berbasis Masyarakat serta Edukasi Penanganan Sampah Plastik, Rabu (6/9), di balai pertemuan nelayan Tamo Kelurahan Baurung, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene.
Hadir dalam acara tersebut, Kepala DKP Sulbar Drs. Haeruddin Anas, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Majene H. Indria, Lurah Baurung Saddam Husain, Dr. Ritabulan sebagai narasumber, dan Aslan Sidang selaku Ketua Relawan Siaga 86.
Sebelum acara dibuka, Haeruddin Anas dalam sambutannya menyampaikan bahwa sampah itu dibuang ke tempat yang telah disiapkan. Jika tidak, maka akan terganggu oleh baunya dan dapat memengaruhi lingkungan rumah tangga.
“Semua orang ingin bagaimana cara agar bisa hidup sehat. Olehnya itu, dengan kegiatan ini mari kita menyadari bahwa sampah merupakan tanggung jawab kita semua,” jelas Haeruddin.
Ia menyampaikan, kegiatan ini sebenarnya terlaksana berkat kerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Majene.
“Kolaborasi ini senantiasa kami dorong dan kita tingkatkan karena HMI juga merupakan bagian dari aset bangsa dan ke depan saya yakin dan percaya bahwa mahasiswa HMI punya prinsip yang sama,” ujar Haeruddin.
Intinya, bangsa ingin sehat dan sejahtera sampai ke generasi terakhir dan lebih penting buat hari ini tak lain adalah bagaimana mendorong agar daerah bisa berhasil mengelola sumber daya alam yang indah dan dapat menarik para wisatawan lokal maupun mancanegara.
Haeruddin juga menyebut, masyarakat Tamo sebenarnya bisa ditingkatkan taraf hidupnya, memiliki budaya yang punya potensi luar biasa perputaran ekonominya melalui usaha kecil masyarakat dengan cara menjadikan Tamo sebagai daerah tujuan wisata, sesuai dengan sumber daya alam yang telah dimiliki.
“Dengan modal semangat, dengan ide mau membangun daerah kita, mari kita perbaiki dimulai dengan niat yang sama untuk merubah perilaku. Merubah perilaku tidak mudah karena harus dimulai dengan kesadaran dan disiplin baik dan benar,” tambah Haeruddin.
Ratna Mutu Manikam saat menyampaikan laporan panitia menyebut, Kelurahan Baurung adalah salah satu ikon dalam pelaksanaan kegiatan, mengingat potensi wisata dan penanganan sampah plastik menjadi perhatian khusus dan harus digalakkan bersama.
“Banyak berserakan sampah di pesisir pantai, khususnya Lingkungan Tamo dan Tamo II,” kata Ratna.
Wawan Suryanto sebagai Ketua Panitia bertutur, ada dua sesi kegiatan. Pertama, sosialisasi aturan atau regulasi perikanan dan pengawasan, kemudian kedua adalah bimbingan teknis ekowisata bahari dan aksi bersih Pantai Tamo dengan tema “Pantaiku Indah Tanpa Sampah”.
Kegiatan aksi bersih pantai bekerja sama dengan HMI, elemen masyarakat, dan semua komunitas yang bersatu agar Kelurahan Baurung, khususnya Tamo, terbebas dari sampah. (Jufri)
Editor: Ilma Amelia